“Kami ingin mengenalkan kopi sebagai tourism coffee ke kalangan milenial. Siswa yang dididik sebanyak 30 siswa. Output nantinya dari pelatihan itu, mereka bisa menjadi duta kopi asal Papua, baik dalam negeri maupun mancanegara,” terangnya.
Tujuan dari pelatihan itu adalah agar mereka bisa menyajikan kopi dengan takaran yang benar. Satu gelas yang disajikan harus betul-betul berkualitas.
Kemudian, Andre Pahabol menambahkan, Asosiasi Kopi Indonesia juga mengajarkan petani-petani di daerah untuk menanam kopi.
Baca Juga: Selain Bisa Dikonsumsi, Ini Manfaat Kopi bagi Kesehatan Rambut
Pihaknya bekerja sama dengan petani pesisir kopi robusta, petani gunung kopi arabica sehingga mereka benar-benar siap mewakili brand kopi asal Papua.
Andre juga mengemukakan sebenarnya peminat pasar lokal untuk kopi asal Papua sudah banyak.
Begitu juga untuk kepentingan ekspor, Persoalannya, tuturnya, permintaan yang begitu banyak tetapi tidak diikuti dengan kesiapan petani terutama keberlanjutan pasokannya.
Baca Juga: Tak Hanya Kopi, Yuk Icip-icip Menu Nusantara High Cube Café
“Oleh karena itu, kami juga mendorong masalah keberlanjutan pasokan dan pemasarannya sehingga kopi asal Papua tetap tersedia di pasar. Mimpi kami, Papua akan menjadi lumbung kopi nasional pada 2026 dan brand kopi asal Papuago global,” imbuhnya.***