Ini Macam-Macam Nafsu dan Cara Tangani Saat Puasa Menurut Quraish Shihab

- 7 April 2022, 12:14 WIB
Prof Dr Quraish Shihab
Prof Dr Quraish Shihab /

ARAHKATA - Umat islam saat bulan Ramadhan tak hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi ikut menahan nafsu juga.

Menurut Quraish Shihab, seorang ulama dan cendekiawan muslim Indonesia mengatakan bahwa salah satu hakikat puasa adalah mengendalikan nafsu.

Ia mengatakan cara menangani nafsu saat berpuasa adalah dengan cara mengendalikan nafsu, bukan membunuh nafsu.

Baca Juga: Hidangan Ramadhan, Resep Ayam Panggang Saus Kacang dan BBQ Saus

“Jadi nafsu itu dikendalikan bukan dibunuh atau dicegah sama sekali. Nah, puasa tujuannya untuk itu," ucapnya dikutip Arahkata dari kanal YouTube Najwa Shihab segmen Shihab dan Shihab pada Kamis, 7 April 2022.

Profesor lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir itu juga menjelaskan bahwa dalam beberapa kesempatan, nafsu menjadi suatu kebutuhan bagi manusia.

Misalnya, ketika mendapat kesulitan, kesusahan, nafsu dibutuhkan untuk kekuatan bertahan hidup.

Baca Juga: Simak! Ini Waktu yang Paling Baik untuk Tadarus Al Quran di Bulan Ramadhan

“Bukan mematikan, nafsu kita butuhkan. Ada penjajah memasuki negeri kita, nafsu amarah harus muncul untuk mengusirnya. Contoh lainnya adalah apabila kita lapar maka kita membutuhkan nafsu makan, namun tetap harus dikendalikan,” jelasnya.

Kemudian Quraish menerangkan jenis-jenis nafsu yang termaktub dalam Al-Qur’an.

Pertama, nafsu muthmainnah (jiwa yang tenang). Nafsu jenis ini dikisahkan Nabi saw kepada seorang mukmin yang senantiasa bersyukur dan bersabar.

Baca Juga: Enam Perkara Ini Harus Dijauhi Selama Ramadhan!

“Apapun yang terjadi dia tenang. Nabi melukiskan seorang mukmin itu selalu menakjubkan. Kalau dia mendapat nikmat bersyukur, kalau dia kena musibah dia bersabar, sehingga dirinya selalu tenang,” pungkasnya.

Kedua, lanjut Quraish, nafsu lawwamah atau nafsu yang selalu mengecam ketika melakukan dosa. Maksudnya, nafsu yang menyadarkan seorang mukmin untuk tidak mengulangi keburukan yang sama.

“Jadi, dia lakukan dosa, tapi tidak lama kemudian dia sadar bahwa itu sebenarnya buruk sehingga dia kecam jiwanya,” terangnya.

Baca Juga: Ingin Berolahraga Meski Saat Puasa Ramadhan? Begini caranya!

Yang terakhir adalah nafsu ammaratu bissuu atau nafsu yang selalu mendorong untuk berbuat buruk. Nafsu ini memiliki kriteria tak pernah puas/serakah.
 
“Nafsu tersebut laiknya seorang anak kecil yang enggan disapih oleh ibunya. Manusia sebagai pengendali harus tegas dalam menghadapinya, semata-mata untuk kebaikan,” katanya.

Quraish menjelaskan hanya dengan kekuatan jiwa seseorang, nafsu yang selalu mendorong kepada keburukan ini dapat terhalangi.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x