Awas Jangan Gunakan Software Windows 11 Palsu, Ini Bahayanya!

27 Juli 2021, 09:45 WIB
Menginstal Windows 11 bajakan ternyata berpotensi terserang malware. /Microsoft

ARAHKATA – Perangkat lunak sistem operasi (OS) baru milik Microsoft, yakni Windows 11 tak lama lagi akan diluncurkan. Namun penjahat siber telah membidik software yang belum keluar itu.

Pelaku kejahatan siber merilis installer Windows 11 palsu yang berisikan malware, adware, dan tools berbahaya lainnya.

Meski Microsoft baru secara resmi meluncurkan Windows 11 di seluruh dunia pada awal 2022, pengguna yang terdaftar dalam program Insider sebetulnya sudah bisa mencoba OS baru ini sejak bulan lalu.

Baca Juga: Kunjungan ke Situs Porno Meningkat Selama Pandemi COVID-19

Masalahnya, pengguna yang tidak ikutan program Insider lebih memilih mengunduh Windows 11 dari sumber tidak resmi, seperti yang diungkap oleh tim peneliti keamanan Kaspersky.

"Meskipun Microsoft sudah menyediakan installer Windows 11 dari situs resminya, masih banyak pengguna yang mengunjungi website lain untuk men-download OS anyar ini," kata Kaspersky dikutip dari Bleeping Computer, Senin 26 Juli 2021.

"Situs web pihak ketiga ini berpotensi menjadi tempat penjahat siber membagikan software resmi atau Windows 11 yang berisi malware atau program berbahaya lainnya.”

Baca Juga: Suzuki GSX-R 1000R Hadirkan 2 Warna Baru, Berapa Harganya?

Lebih lanjut, pelaku kejahatan sering kali menggunakan cara membuat program downloader sehingga dapat mengirimkan payload berbahaya lainnya ke komputer korban yang sudah terinfeksi.

Pada Windows 11, installer digunakan untuk memancing korban agar menginstal program berbahaya lainnya, tentunya tanpa sepengetahuan korban.

Sebut saja mulai dari adware, trojan, software pencuri password, dan masih banyak lagi.

Program Windows 11 palsu sendiri hanya berukuran 1,75 GB. Saat diluncurkan, pengguna akan ditampilkan halaman yang tampak seperti wizard penginstalan Windows.

Baca Juga: Aturan Baru PPKM, Resepsi Pernikahan Maksimal 20 Orang

Namun, laman ini ternyata dipakai pelaku untuk mengunduh dan menjalankan penginstal kedua yang dirancang agar adware dan malware terpasang di PC tanpa diketahui korbannya.

Mengerikaknnya, pesan installer kedua akan muncul dan dilengkapi dengan license agreement atau perjanjian lisensi (biasanya hanya dibaca oleh sedikit orang).

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Bank Himbara Dukung KUR Pertanian

Ketika diklik untuk lanjut, program akan mengunduh '86307_windows 11 build 21996.1 x64 + activator' ke PC, dan akan menginstal beberapa software sponsor yang berisikan program berbahaya.

"Jika Anda menerima perjanjian tersebut, berbagai program jahat akan diinstal pada mesin Anda," kata tim Kaspersky.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler