Tingkatkan Literasi Konsep Bisnis Digital Pemasaran Melalui Youtube

- 18 Oktober 2022, 18:49 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 14,6 juta orang.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 14,6 juta orang. /Kemenkominfo

ARAHKATA - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 14,6 juta orang.

Dalam perjalanannya Program #MakinCakapDigital sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 yang lalu.

Berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. 

Baca Juga: BPKP Raih Penghargaan Pengelola JDIH Terbaik 2022

Berdasarkan survei Hootsuit tahun 2021, pengguna internet aktif di Indonesia sudah mencapai 202,6 juta dengan pengguna aktif sosial media sebesar 170 juta pengguna, di mana data ini mengalami pertumbuhan yang massif sebesar 15,5% dari tahun 2020.

Pertumbuhan massif ini membuka ruang untuk meningkatnya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi serta internet, misalnya pencurian data, peretasan, penyebaran hoaks, dan sebagainya.

Atas dasar tersebut literasi digital sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam kegiatan edukasi tentang kecakapan literasi digital.

Baca Juga: Literasi Digital Interaktif Selling Through E- Commerce Platform

Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level SEDANG dengan skor 3.49.

Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46. Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat.

Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level BAIK dan  memenuhi target sebanyak 5,5 juta orang mendapatkan literasi digital, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat melalui program “Indonesia Makin Cakap Digital 2022”.

Baca Juga: Polri Periksa Ketua Umum PSSI Terkait Tragedi Kanjuruhan Pada Selasa

Program ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital dalam bentuk webinar (seminar dan diskusi secara online), talkshow dalam format hybrid (offline dan online), serta special event penunjang kegiatan literasi digital.

Implementasi kegiatan dari program tersebut dibagi menjadi 2 (dua) segmen, yaitu untuk segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat / komunitas; yang tersebar di 9 (sembilan) wilayah yang ditentukan berdasarkan jumlah proporsional penggunaan internet di Indonesia. 

Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kinerja literasi digital pun mulai menunjukkan peningkatan dari segi kualitas. 

Baca Juga: Gempita Kampanye Makin Cakap Digital dan Drum Competition di Benteng Oranje Maluku Utara

Peluang kecakapan digital tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar”, ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital.

Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital.

Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk.

Baca Juga: Bansos Bagi Penyintas Disabilitas, Kemensos Alokasikan Rp 55 Miliar

Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas.

Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif. 

Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital.

Baca Juga: Polda Metro: Tindak Tegas Aksi Premanisme di Jakarta

Pada hari Senin, 17 Oktober 2022, pukul 15.00 - 17.00 WIB, Kemenkominfo bersama siberkreasi telah menyelenggarakan kegiatan webina ke 20 (dua puluh) untuk kelompok masyarakat/komunitas di wilayah Sumatra di bulan Oktober.

Dengan tema “Konsep Bisnis Digital: Pemasaran Melalui Youtube”.

Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.300 orang, menghadirkan narasumber Lusi Ayu Daningsih, Duta Kampus UNPI Cianjur & Praktisi Literasi Digital; Denisa Nur, Head of RnD Urban Sakola & Praktisi Literasi Digital; serta Aji Kresno, Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital, sebagai narasumber.

Baca Juga: Momentum Polri Kembalikan Citra dan Integritasnya

Dalam webinar tersebut, Lusi Ayu Daningsih membahas mengenai konsep pemasaran melalui youtube ditinjau dari perspektif kecakapan digital.

“3 jenis konten yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemasaran melalui youtube. Pertama, konten audiovisual. Kedua, konten short. Ketiga, Iklan/Banner Virtual“, papar Lusi Ayu Daningsih.

Denisa Nur memperkaya pembahasan mengenai konsep pemasaran melalui youtube dari perspektif etis digital.

Baca Juga: Teddy Minahasa Terancam Hukuman Mati, Diduga Jual 5Kg Sabu-sabu Hasil Barang Bukti

“3 etika yang perlu yang perlu dipahami dalam membuat konsep pemasaran melalui youtube. Pertama, tidak boleh menggunakan konten atau foto produk orang lain. Kedua, jangan memberikan informasi palsu. Terakhir, selalu memberikan informasi yang bermanfaat kepada konsumen” , ujar Denisa Nur.

Aji Kresno melengkapi pembahasan mengenai konsep pemasaran melalui youtube ditinjau dari perspektif pilar aman digital.

“3 tips sederhana yang dapat dilakukan untuk melindungi akun youtube dari kejahatan digital. Pertama, tidak sembarangan membuka link atau web yang bukan dari sumber yang terpercaya. Kedua, selalu menggunakan watermark setiap kali memposting konten ke ruang digital. Terakhir, tidak sembarangan memberitahukan kode OTP dan selalu memperbarui password akun toko online Anda”, papar Aji Kresno.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Kemenkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah