Baca Juga: Polri Ungkap 10 Terduga Teroris Kelompok JI Ditangkap di Jateng
Jauh sebelum itu, pada 2003 Google juga pernah menawarkan uang sebesar 30 juta dolar untuk membeli Friendster, namun tawaran itu ditolak.
Pamor Friendster mulai tergerus ketika Facebook hadir pada 2004. Meski Friendster melakukan revolusi pada platform-nya, namun Facebook berhasil melakukan pendekatan yang lebih baik kepada para pengguna.
Dengan cepat, Facebook milik Mark Zuckerberg mulai memperbaiki kekurangan Friendster dan perlahan-lahan menggeser keberadaan Friendster. Facebook mampu menawarkan lebih banyak fitur dan lebih sedikit bug dari platform media sosial yang lainnya.
Baca Juga: Kaligis Laporkan Jaksa Ondo Ke KPK, Karena Bertindak Sewenang-Wenang Dalam Kasus Heddy Kandou
Karena pengguna di situs webnya terus turun, Friendster akhirnya dijual ke perusahaan asal Malaysia bernama MOL Global pada 2009 seharga 40 juta dolar.
Friendster kemudian bertransformasi menjadi situs web game online. Data-data pengguna Friendster yang dulu pernah menjajalnya mulai dihapus pada 31 Mei 2011.
Facebook benar-benar memenangkan permain dengan menguras semua pengguna Friendster.
Baca Juga: Hobi Nonton Film Anime, Kasir Indomaret dapat Reward Trip Gratis ke Jepang!
Kini, Friendster berencana akan comeback, dan tentu saja ingin mengulang kesuksesan yang pernah diraih sebelumnya. Belum diketahui kapan Friendster rilis secara resmi.