Sebanyak 50 Guru di Kabupaten Toba Dukung Destinasi Wisata Super Prioritas

- 14 Desember 2020, 13:27 WIB
Sejumlah Guru di Kabupaten Toba mengikuti Integrasi Pembelajaran Pengelolaan Sampah di Sekolah Menuju Destinasi Wisata Super Prioritas.
Sejumlah Guru di Kabupaten Toba mengikuti Integrasi Pembelajaran Pengelolaan Sampah di Sekolah Menuju Destinasi Wisata Super Prioritas. /Arahkata/

ARAHKATA - Bupati Kabupaten Toba, Ir Darwin Siagian memberi arahan sekaligus membuka kegiatan Training of Trainer (ToT) “Integrasi Pembelajaran Pengelolaan Sampah: Sampahku, Tanggung Jawabku” yang diikuti 50 guru dari 25 Sekolah Dasar di Kabupaten Toba, bertempat di Labersa Convention Centre Balige.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dukungan bagi program pengelolaan sampah secara terpadu di Kabupaten Toba yang merupakan kerjasama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan Pemerintah Kabupaten Toba yang didukung melalui dana CSR PTT Exploration and Production (PTTEP) dan Yayasan Lentera Anak sebagai fasilitator.

Dalam arahannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Bapak Drs. Audy Murphi O. Sitorus, SH, M.Si menyampaikan harapannya dan mengajak masyarakat Toba untuk terlibat sepenuhnya dalam menangani permasalahan sampah untuk menyiapkan Toba Sebagai destinasi wisata super prioritas.

“Salah satunya dimulai dari pendidikan sedini mungkin untuk merubah pola pikir dan perilaku masyarakat terutama generasi muda dalam pengelolaan sampah. Diharapkan melalui kegiatan ini, sekolah-sekolah dapat menjadi penggerak utama dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Toba dan mempengaruhi lingkungan yang lebih luas lagi” ujarnya.

Sementara itu, Rofi Alhanif, S.Pi, M.Sc, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves menyampaikan sejak tahun 2019 bekerjasama dengan berbagai pihak telah memberikan pelatihan “Sampahku tanggung Jawabku” kepada hampir 200 guru SD di berbagai kota di Indonesia untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru tentang pengelolaan sampah yang bertanggungjawab dan mengintegrasikan pembelajaran pengelolaan sampah.

"Untuk membangun sekolah model dan perilaku siswa serta meningkatkan komitmen sekolah mendukung pemerintah mengurangi sampah hingga 30% dan pengelolaan 70% sampah melalui Program Gerakan Indonesia Bersih pada tahun 2025,” paparnya.

Atas dukungan PTT Exploration and Production (PTTEP), di Kabupaten Toba akan dikembangkan program pengelolaan sampah yang mengintegrasikan pendidikan (peningkatan kapasitas), circular ekonomi masyarakat sebagai bagian dari perubahan perilaku masyarakat melalui pengembangan dan pemusnahan residu sampah sebagai langkah paling akhir di hilirnya.

“Sebagai Corporate Citizen kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan sosial. Sebuah kehormatan bagi PTTEP dapat bersinergi dengan Kemenkomaritimves dan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba dalam mewujudkan Toba sebagai daerah wisata super prioritas di Indonesia. Kami juga telah mendukung program pengelolaan sampah di berbagai daerah seperti beach clean up di Mamuju Sulbar dan pengadaaan unit incinerator di Mamuju dan Lombok NTB”, kata Irwan Mardelis Public Affairs & Relation PTTEP Indonesia.

“Kami berharap ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat di Kabupaten Toba dalam membangun masyarakat yang sadar akan pentingnya lingkungan yang bersih dan nyaman”, lanjutnya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x