Network
ARAHKATA - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) dalam rangka hari guru nasional, memberikan catatan sekaligus rekomendasi untuk kepada pemerintah pusat dan daerah.
Pertama, kesejahteraan bagi guru khususnya guru honorer di sekolah swasta dan negeri mesti ditingkatkan. Perhimpunan Guru mendorong Pemda memberikan upah guru honorer minimal setara UMP/UMR, sehingga kisah guru honorer yang tragis sebab kesejahteraannya sangat minim tidak terjadi lagi.
"Sebagai organisasi guru, P2G banyak diisi oleh guru-guru honorer, yang upahnya hanya 500-700 ribu/bulan. Di sisi lain mereka tetap dituntut sempurna dan profesional dalam melaksanakan tugas. Kami sangat sedih karena honor guru honorer ini horor, ini sangat tidak manusiawi," ungkap Satriwan melalui keterangan tertulis pada Rabu, 25 November 2020.
Baca Juga: Anies Ucapkan Hari Guru Nasional, Ini Pesannya
Baca Juga: Siapakah Tino Sidin yang Sosoknya Dipajang Google Doodle di Hari Guru
"Oleh karena itu P2G mengapresiasi Pemerintah Pusat, Kemdikbud dan Kemenpan-RB plus Komisi X membuat kebijakan membuka lowongan seleksi guru honorer menjadi Guru P3K sebanyak 1 juta lowongan tahun depan."imbuhnya
"Kebijakan strategis yang akan sangat membantu kekurangan guru di tanah air. Sampai 2024 Indonesia kekurangan 1,3 juta guru. Dengan dibukanya lowongan 1 juta guru, diharapkan akan menaikkan kesejahteraan para guru honorer dengan menjadi ASN ke depan,'' pujinya.
P2G juga mengapresiasi kebijakan Mas Menteri di awal kepemimpinannya terkait guru yang diantaranya, penyederhanaan RPP Guru, menghapuskan UN yang selalu jadi beban guru dan siswa, bantuan subsidi kuota internet dan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Harus jujur diakui, beberapa kebijakan di atas sangat membantu guru khususnya di masa pandemi ini.
Baca Juga: Rektor UNJ Ucapkan Selamat Hari Guru, Ajak Wujudkan Merdeka Belajar
Baca Juga: Presiden Minta Generasi Muda Jadi Pengguna Digital Cerdas
