P2G Sampaikan Tujuh Pekerjaan Besar Menteri Nadiem Terkait Guru Indonesia

- 25 November 2020, 14:19 WIB
Koordinator P2G Satriwan Salim dan Mendikbud Nadiem
Koordinator P2G Satriwan Salim dan Mendikbud Nadiem /Rahman Sugidiyanto/Arahkata.com

Baca Juga: Mendikbud Izinkan Sekolah Tatap Muka Januari 2021

P2G menemukan ada Pemda yang anggaran pendidikannya di bawah 5% APBD, ditambah berapa persen yang bisa kita harapkan alokasinya untuk pelatihan dan pengembangan kompetensi guru.

Masyarakat tidak bisa berharap banyak akan peningkatan kualitas guru kalau begini. Padahal salah satu pokok pangkal persoalan guru nasional hingga sekarang adalah rendahnya kompetensi (kualitas) guru kita.

"Pemda jangan lepas tanggungjawab dalam hal ini. Politik anggaran pendidikan khususnya untuk peningkatan kompetensi guru adalah kebutuhan mendesak dilakukan, jika tidak guru-guru kita masih berkutat di urusan kompetensi yang menyedihkan. Kalau perlu jangan pilih calon kepala daerah yang tak berkomitmen menaikkan anggaran pendidikan daerah menjadi 20%," beber guru SMA ini.

Sedangkan menurut Iman Z. Haeri (Kabid Advokasi Guru P2G), Hal Keempatnya adalah di era digital dan revolusi industri 4.0 ini, keterampilan digital menjadi sebuah kebutuhan guru masa kini dan masa mendatang. 

Baca Juga: Anies Ucapkan Hari Guru Nasional, Ini Pesannya

Baca Juga: Siapakah Tino Sidin yang Sosoknya Dipajang Google Doodle di Hari Guru

"Kami berharap guru-guru terus meningkatkan kemampuan dalam menggunakan perangkat teknologi digital dalam pembelajaran. Bukan sekedar menjadi pengguna (user experience), namun mampu bereksperimen di dunia digital," demikian ungkap Iman.

Iman melanjutkan, rencana Kemdikbud melakukan "digitalisasi sekolah" harus dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan dasar infrastruktur penunjangnya: seperti listrik dan sinyal internet dan terpenting memberikan pelatihan penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran, sehingga SDM guru benar-benar siap melaksanakan yang disebut cyber pedagogy. 

Bahkan perlunya Pemerintah menyiapkan laptop / tablet dengan kapasitas sejenis bagi setiap guru. "Satu guru satu laptop." Agar kesenjangan digital seperti yang saat ini nampak selama PJJ, tidak terus-menerus menjadi momok menakutkan kualitas pendidikan nasional. P2G meminta agar digitalisasi sekolah ala Mas Menteri jangan sekedar bagi-bagi laptop dan komputer.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x