Cara Milenial Tingkatkan Daya Saing Era Globalisasi

- 15 Agustus 2021, 19:46 WIB
Salmahita Ataya Pradilla (Kiri), siswi XI SMAN 21 Jakarta ini sukses menyabet Juara I Lomba Pidato Tingkat SMA/SMK se-DKI Jakarta, pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Salmahita Ataya Pradilla (Kiri), siswi XI SMAN 21 Jakarta ini sukses menyabet Juara I Lomba Pidato Tingkat SMA/SMK se-DKI Jakarta, pada Jumat, 13 Agustus 2021. /Ahyar/ARAHKATA

ARAHKATA – Selaras dengan semangat juang meraih kemerdekaan, Salmahita Ataya Pradilla, siswi XI SMAN 21 Jakarta ini sukses menyabet Juara I Lomba Pidato Tingkat SMA/SMK se-DKI Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2021.

Bagi Salma sapaan akrabnya, pandemi tak selamanya bisa dijadikan alasan dan kendala. Buktinya, sebagian di antara kita ternyata justru mampu menorehkan prestasi.

Kemenangan ini, kata Salma menjadi kado terbaik mengisi HUT RI ke-76 Tahun 2021 bagi dirinya, keluarganya, teman-temannya, dan sekolahnya.

Baca Juga: Salmahita: Pandemi Bukan Alasan Untuk Menorehkan Prestasi

Perjuangan Salma tidak mudah, dia harus bersaing dengan 150 peserta dari 150 SMA/SMK se-Jakarta.

“Persiapan sangat mepet dan lomba diadakan secara daring. Dari 150 peserta, aku masih harus bersaing ketat dengan enam siswa terbaik,” ujar Salma, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Salma mengakui dari sekian tema yang disediakan oleh panitia, dirinya memilih tema pidato nasionalisme dan kebangsaan dengan judul ‘Nasionalisme Generasi Berpikir Global dan Berperilaku Lokal'.

Baca Juga: Kisruh PHK Dosen dan Tendik, UMB Angkat Bicara

“Alasannya memilih tema itu karena dari semua tema menurut aku itu yang bisa dikembangkan untuk generasi global di era globalisasi ini. Pasti banyak yang bisa diambil seperti isu sosial, pendapat ahli yang bisa diambil. Terus, jika berpikir lokal, banyak anak muda yang sudah melupakan budaya lokal seakan mendewakan budaya globalisasi yang ada,” papar dia.

“Pesan yang disampaikan dalam pidato itu, kita harus menjunjung tinggi budaya kita di era globalisasi. Seperti melestarikan budaya lokal kita, mengenai tata krama, kesopanan, dan moral. Di situ juga aku mengajak agar bangga menjadi bangsa Indonesia. Anak-anak sekarang boleh saja menggunakan internet untuk memanfaatkan hal-hal yang berguna,” sambung Salma.

Salmahita mengungkapkan, awalnya ia ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mengikuti lomba cipta puisi dan baca puisi untuk tingkat SMP dan lomba pidato tingkat SMA/SMK se-DKI Jakarta yang diadakan oleh Kopassus bekerjasama Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Baca Juga: Yuk Kenalan dengan Sistem Blended Learning!

“Jangka waktunya serba cepat. Aku dikasih tahu seminggu sebelum pelaksanaan. Kemudian ada ada teknikal meeting. Setelah itu peserta meng-uploade video pidato. Kalau lolos masuk tahapan semifinal. Untuk semifinal pidatonya via live zoom, untuk final juga live zoom, hanya saja durasi ditambah jadi 15 menit, dan itu diambil dari semifinal 3 terbaik,” paparnya.

Remaja yang bercita-cita sebagai dokter ini memberitahu rahasia kemenangannya, adalah rasa percaya diri (PD), tidak cepat puas dan terus belajar.

"Alhamdulillah aku ada pengalaman lomba pernah juara pertama pidato saat SMP, sehingga jadi modal utama aku lebih percaya diri. Juga pernah ikut lomba baca literasi, menceritakan novel yang sudah kita rangkum tanpa teks, dan dapat juara satu,” ujarnya.

Baca Juga: Daftar Ulang SMP di Pekalongan Dilakukan Offline, Simak Caranya!

Salma yang merupakan salah satu contoh generasi milineal saat ini, memberikan pesan kepada remaja khususnya agar tetap bisa berprestasi meski terkendala pandemi.

“Yang paling penting jangan pernah takut untuk bermimpi. Jangan pernah takut mencoba melakukan yang terbaik. Lakukan yang terbaik setiap yang kita mau. Jangan pernah takut untuk memulai,” terang dia.

Salma menambahkan, dirinya sudah aktif dalam beragam kegiatan sekolah sejak SD, SMP, dan kini SMA termasuk ikut berorganisasi menjadi nilai plus yang menjadikannya terbiasa untuk berbicara di depan umum.

Baca Juga: Kota Pekalongan Tunggu Perkembangan COVID-19 untuk PTM

“Aku ingin masa remaja aku banyak pengalaman. Tapi walaupun banyak kegiatan, tidak berpengaruh terhadap nilai-nilai akademis. Sesibuk apapun pendidikan harus tetap nomor satu,” pungkas dia.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah