Kurban Asik Tanpa Plastik, Edukasi & Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Dampak Sampah Saat Idul Adha

- 30 Juni 2023, 16:52 WIB
Dompet Dhuafa mengunisiasi Gerakan Upaya Pengurangan Sampah Plastik di Momentum Iduladha.
Dompet Dhuafa mengunisiasi Gerakan Upaya Pengurangan Sampah Plastik di Momentum Iduladha. /Dok Dompet Dhuafa/ARAHKATA

ARAHKATA - Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Menyelenggarakan webinar diskusi publik dengan tema “Gerakan Upaya Pengurangan Sampah Plastik di Momentum Iduladha” secara daring pada Selasa, 27 Juni 2023.

Selain itu turut pula Dompet Dhuafa Volunteer, Belantara Foundation, Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP), Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK).

Baca Juga: Bangun Patung Soekarno Rp 14,5 Miliar, Dokter Tifa Sindir Ridwan Kamil

Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat (LLHPB PP) ‘Aisyiyah, Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (IDKP).

Tujuan utama webinar yaitu meningkatkan penyadartahuan dan edukasi serta mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada saat Iduladha.

Webinar ini merupakan salah satu bentuk gerakan kampanye kurban asik tanpa sampah plastik.

Baca Juga: Mahkamah Agung Didesak Batalkan Putusan PN Jakpus Nikah Beda Agama

Secara global, United Nations Environment Programme (UNEP) memperkirakan pada 2040 akan ada 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan dunia, termasuk laut.

Sampah plastik tersebut sebagian besar berasal dari sumber polusi darat yang tidak terkelola dengan baik. Prediksi ini dibuat dengan asumsi tidak ada upaya lain dari apa yang terjadi saat ini atau Business As Usual.

Pada tingkat nasional, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah pada 2022.

Baca Juga: Demi Bebaskan Pilot Susi Air Kapolda Papua Bakal Penuhi Permintaan TPNPB-OPM

Sekitar 18,5% di antaranya berupa sampah plastik. Hal ini disebabkan oleh pergeseran pola hidup dan pola konsumsi masyarakat dalam menggunakan plastik sekali pakai termasuk saat Iduladha.

Sampah plastik mampu mencemari laut. Selain banyaknya kasus dimana banyaknya biota laut yang mati akibat mengonsumsi plastik, plastik juga dapat mengganggu rantai makanan yang ada di laut.

Hal ini terbukti pada 2018, plastik ditemukan dalam tubuh banyak organisme, mulai dari bangkai penyu, paus sperma, bayi anjing laut, lobster, hingga paus biru yang menurut pengamat telah mengonsumsi sekitar 43 kg mikroplastik perhari, serta banyak biota laut lainnya dengan organ dalam yang sudah banyak tercemar oleh sampah plastik.

Baca Juga: Ichiran Ramen Hadirkan Ramen Halal Di Indonesia

Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kepunahan biota laut yang akan berujung pada penurunan populasi biodiversitas laut.

Padahal, biodiversitas tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Menanggapi hal tersebut, Kasubdit Tatalaksana Produsen Ditjen PSLB3 KLHK, Ujang Solihin Sidik mengatakan bahwa KLHK telah menerbitkan Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Iduladha Tanpa Sampah Plastik.

Baca Juga: Temuan BPK di Kemendikbud, Ada Pendapatan Tak Disetor ke Kas Negara

Himbauan tersebut ditujukan kepada setiap kepala daerah di Indonesia untuk mengajak dan mendorong masyarakat agar membawa wadah ramah lingkungan sendiri pada saat pengambilan daging kurban.

Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah seperti tempat sampah terpilah serta alat pengumpul sampah terpilah di lokasi pelaksanaan Shalat Iduladha dan pembagian daging kurban.

“Langkah ini merupakan salah satu upaya implementasi program pengurangan dan penanganan sampah melalui keterlibatan masyarakat yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga”, ujar Ujang.

Baca Juga: PSI Geram Politisi Senior Sebut Gibran Rakabuming Anak Ingusan

Direktur Komunikasi & Teknologi Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra menyatakan bahwa Dompet Dhuafa Volunteer di seluruh daerah siap berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk membangun kepedulian masyarakat tentang metode berbagi dengan cara yang lebih bertanggung jawab.

Yaitu upaya pengurangan sampah plastik sekali pakai sehingga manfaat yang dirasakan tidak hanya saat mendapatkan daging kurban akan tetapi juga menjaga ekosistem lingkungan hidup agar lebih baik lagi.

Dengan membangun sistem kurban ramah lingkungan, diharapkan dapat membangun ekonomi kreatif bagi masyarakat dalam mendorong pengrajin wadah dan lain sebagainya.

Baca Juga: Janji Mau Sikat Korupsi, Oknum KPK Sunat Uang Perjalanan Dinas Rp550 Juta

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna mengemukakan bahwa upaya pengurangan dan pengelolaan sampah plastik penting menjadi tanggung jawab bersama.

Tak hanya pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat saja, pihak swasta dan masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam upaya tersebut.

“Salah satu upaya pengurangan dan pengelolaan sampah plastik yaitu dengan model ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular merupakan sebuah konsep bagaimana sebuah produk yang dihasilkan dan dimanfaatkan, seminimal mungkin mencemari bumi, serta masyarakat mendapatkan manfaat yang lebih besar melalui peningkatan nilai-nilai ekonomi. Oleh karena itu, penting memegang pola pikir setidaknya 3 prinsip utama, yaitu reduce, reuse, recycle”, ujar Dolly yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.

Baca Juga: KPK Ungkap Gaya Hedon Lukas Enembe saat Jabat Gubernur: Makan Sehari 1 Miliar

Senada dengan Dolly, Direktur Eksekutif Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Gusman Yahya mengemukakan bahwa selaras dengan peran strategis dari PFI sebagai katalis kolaborasi dan ko-kreasi melalui aksi kolektif dalam mendukung akselerasi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan /Sustainable Development Goals dan agenda perubahan iklim.

“Kami melihat pentingnya aksi kolektif multi-pihak antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan konsumen, dalam pengurangan plastik sekali pakai. Kita perlu bergotong royong untuk mewujudkan perubahan positif dalam mengatasi masalah plastik, dan menjalankan solusi yang memberikan dampak berkelanjutan guna menjaga lingkungan kita untuk generasi mendatang”, imbuh Gusman.

Sementara itu, Koordinator Divisi Lingkungan Hidup LLHPB ‘Aisyiyah, Surria Dwiwahyu menyampaikan bagi kami kerja bareng ini sangat menarik, karena kegiatan ini banyak manfaatnya untuk umat dan bumi. Mengajak untuk lebih kreatif menjaga bumi yang disinergikan momentum kurban, agar peringatan hari besar Islam menjadi suatu acara yang menggembirakan baik sebelum maupun sesudahnya. Semoga kegiatan ini bisa menelurkan kader-kader lingkungan yang hebat.

Baca Juga: OJK: Waspadai Aksi Penipuan Dengan Modus Sniffing

Selain webinar nasional, kampanye Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, antara lain lomba foto dan video di Instagram, materi/konten edukasi, stiker dan filter di Instagram, aksi pengurangan sampah plastik di masjid-masjid serta masyarakat umum yang dikoordinasikan oleh Dompet Dhuafa.

Turut hadir sebagai narasumber webinar yang memiliki pengalaman pada bidang pengurangan dan pengelolaan sampah plastik, yaitu Deputy Director Gerakan IDKP, Rahyang Nusantara; Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia, Maya Felicia Tamimi; Pengurus Kolaborasi Masjid Pemberdaya, Chairul Saleh; Koordinator Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP ‘Aisyiyah, Surria Dwiwahyu; dan Sekretariat TKN PSL, Hartoni Anwar.***



Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Dompet Dhuafa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah