Soal Adzan Seruan Jihad, Berikut Tanggapan Habib Novel Alaydrus

30 November 2020, 22:49 WIB
Habib Novel bin Muhammad Alaydrus /Tangkapan layar akun Youtube Habib Novel bin Muhammad Alaydrus

ARAHKATA - Hari ini jagad media sosial dihebohkan dengan munculnya beberapa video kumandang adzan dengan tambahan redaksional “Hayya ‘Alal Jihad“.

Mendapati video itu, salah satu ulama asal Solo, Habib Novel bin Muhammad Alaydrus memberikan responnya.

Menurut pimpinan majelis dzikir Ar-Raudhoh tersebut mengaku heran dengan lantunan adzan dengan redaksional semacam itu.

Baca Juga: Kementerian Luar Negeri Tangani Jenazah WNI dalam Koper di Mina

“Video yang memang aneh juga ya, seumur hidup saya belum pernah lihat ada orang adzan kok kayak gitu. Adzan seruan untuk sholat diganti seruan untuk jihad,” kata Habib Novel dalam video yang ia buat, Senin 30 November 2020.

Ia mengatakan, bahwa seruan adzan dengan redaksional semacam itu tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, bahkan sangat bertentangan dengan syariat Islam.

“Nah, ini sesuatu yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Bertentangan dengan bani alawi, ajaran para habaib maupun para kiai,” ujarnya.

Baca Juga: Penyebab Kebakaran Petamburan II Mulai Diselidiki Polisi

“Ini tidak sesuai dengan hadist ; almuslimu man salimal muslimuna min lisanihi wajadih. Seorang muslim adalah dia umat Islam selamat dari gangguan lisan dan tangannya,” sambung Habib Novel.

Karena tidak sesuai dengan syariat Islam, Habib Novel Alaydrus pun meminta kepada siapapun khususnya kaum muslimin agar tidak menggubris seruan jihad semacam itu.

“Karena itu, abaikan saja, jangan terprovokasi ajakan-ajakan yang begini nih, yang gak mutu ini nih, gak usah didengarkan,” serunya.

Baca Juga: 4.000 Warga Evakuasi Pascaerupsi Gunung Ili Lewotolok

Dibanding melakukan provokasi yang memecah-belah bangsa, Habib Novel menyerukan agar seluruh komponen bangsa Indonesia lebih mengedepankan ukhuwah.

“Kita eratkan tali persatuan dan persaudaraan, kita tebarkan kasih sayang, kita saling menghormati dan saling mencintai. Jangan mau terprovokasi oleh siapapun dan alasannya apapun,” tuturnya.

Indonesia aman bagi para pemeluk Agama

Di sisi lain, Habib Novel Alaydrus juga mengatakan, bahwa Indonesia adalah negara yang aman bagi para pemeluk agama yang berbeda-beda. Setiap umat beragama diberikan kebebasan oleh negara untuk menjalankan syariat agama mereka masing-masing.

Baca Juga: Kecam Kekerasan di Lembantongoa, Menag Minta Polisi Tangkap dan Hukum Pelaku

“Karena di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, alhamdulillah kita bisa hidup beragama, semua umat beragama hidup dengan damai, saling menghargai, penuh toleransi,” sebutnya.

“Dan khususnya umat Islam bisa melaksanakan sholat di manapun bahkan di rest area, di mall, disediakan musholla, tempat-tempat untuk sholat,” tambahnya.

Mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Habib Novel pun berharap khususnya kaum muslimin dan muslimat di Indonesia untuk bisa memberikan contoh bagaimana merawat persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: KKP Sabet Predikat Badan Publik Informatif dan Bhumandala Kanaka

“Dan negara kita adalah umat Islam terbesar di dunia. Karena itu, yaa ikhwan rahimakumullah, mari bersama-sama kita jaga kedamaian negeri ini, kita jaga persatuan negeri ini, mari kita pupuk rasa saling mencintai sesama anak bangsa, sehingga bangsa kita menjadi bangsa yang semakin besar, bangsa yang semakin makmur,” tandasnya.

Terakhir, ia pun mengharapkan agar pesannya itu disampaikan dan disebarluaskan kepada siapapun.

“Jazakumullahu khairan. Sampaikan pesan saya ini kepada yang lain, insya Allah manfaat dan membawa rahmat,” tutup Habib Novel.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler