Dear Warga, Jangan Lupa Pakai Masker karena Covid-19 Itu Nyata

17 Februari 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi manfaat masker/pixabay /

ARAHKATA - Kasus Covid-19 di Indonesia masih memprihatinkan. Dari data yang diterima Satgas Covid-19, diketahui terdapat 1.23 juta orang terpapar virus corona. Laporan 16 Februari 2021 diketahui adanya penambahan 10.029 kasus baru.

Akhirnya, pemerintah terus melakukan monitoring kepatuhan protokol kesehatan perlahan. Juga membuat beberapa kebijakan, termasuk penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat kabupaten/kota. Selain itu, dilanjutkan dengan PPKM Mikro tingkat RT/RW.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang dinilai abai dengan keberadaan Covid-19. Bahkan hoax atau misinformasi mengenai virus corona yang beredar masih banyak. Salah satunya, menyebutkan Covid-19 berasal dari bakteri atau virus corona merupakan konspirasi.

Baca Juga: Ditemukan di Subang dan Karawang, Ribuan Kotak Oranye Ini Ternyata Berisi Bantuan untuk Korban Banjir

Dalam laporan yang didapatkan Satgas Covid-19 juga ditemukan masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa perkembangan ini dinilai belum memuaskan.

"Terlihat data tingkat kepatuhan protokol kesehatan, tampak tidak berhasil meningkatkan angka kepatuhan masyarakat untuk memakai masker," jelasnya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (16/2/2021) yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.

Ia lanjut menjabarkan, dari data menunjukkan terdapat penurunan jumlah kabupaten/kota dalam kepatuhan memakai masker. Padahal saat diberlakukannya PPKM jumlah kabupaten/kota yang patuh lebih dari 75%. Namun dengan diterapkannya PPKM Mikro tingkat kepatuhan kembali naik.

Baca Juga: Ramai Nissa Sabyan Dituding Jadi Pelakor, Mengapa Pelakor Selalu Disalahkan?

Dan diyakini dengan pengawasan di wilayah terkecil bermanfaat terhadap proses pengawasan yang lebih ketat. Untuk itu peran Pos Komando (Posko) daerah agar terus ditingkatkan. Agar kedepannya jumlah kabupaten/kota yang patuh memakai masker meningkat.

Lalu, untuk tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan, jumlah kabupaten/kota lebih dari 75% dan cenderung meningkat tiap minggunya. "Saya harapkan tren ini dapat dipertahankan, sekaligus mengingat kita telah memasuki masa PPKM Mikro. Saya harapkan peran serta posko untuk mengawasi kegiatan masyarakat di daerahnya masing-masing," pinta Wiku.

Selanjutnya, melihat perkembangan angka kasus positif selama PPKM dan PPKM Mikro, grafiknya belum konsisten menunjukkan naik ataupun turun setiap minggunya. Namun pada minggu pertama PPKM Mikro, angka penambahan kasus mingguan menurun drastis. Dan hal ini sejalan dengan meningkatnya tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Angka kasus positif ini dalam beberapa minggu kedepan akan dievaluasi kembali. Dan mengingat tingkat kepatuhan protokol kesehatan meningkat tajam, kemungkinan besar angka kasus positif dalam beberapa minggu kedepan akan menurun. Dan diharapkan kabupaten/kota dengan angka kepatuhan lebih dari 75%, agar mempertahankan kedisiplinannya demi meminimalisir angka kasus positif mingguan tingkat nasional.

Baca Juga: Keren, PAI di Cilacap Sosialisasikan Prokes dengan Shalawat

Dan perkembangan baik ini tentunya harus terus dipertahankan. Dan upaya-upaya penanganan Covid-19 yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) harus terus ditingkatkan sejalan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Penularan Covid-19 baru dapat dikatakan menurun apabila jumlah pemeriksaannya konsisten tinggi diringi penambahan kasus positif yang terus menurun. "Ini berarti positivity rate atau jumlah kasus positif dari jumlah total orang yang diperiksa, angkanya semakin berkurang," pungkasnya.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler