Lewat 'Blue Economy' TLDB Ciptakan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan

12 Agustus 2021, 14:17 WIB
ASEAN Navy Chiefs Meeting (ANCM) Ke-15 Tahun 2021 /Instagram/@tni_angkatan_laut

ARAHKATA -Tentara Laut Diraja Brunei Darussalam (TLDB) menyelenggarakan kegiatan ASEAN Navy Chiefs Meeting (ANCM) ke-15 tahun 2021 secara virtual.

Kegiatan ANCM ke-15 yang berlangsung itu membicarakan tentang Regional Maritime Security (MARSEC).

Menjelaskan mengenai pertukaran sudut pandang oleh para pemimpin Angkatan Laut ASEAN dan hasil pertemuan virtual kelompok kerja ASEAN Navy Training Experience Exchange Program (ANTEEP).

Baca Juga: Chelsea Juara Super Eropa Lewat Drama Adu Penalti

Sehingga kegiatan tersebut ditarik dengan tema “Blue Economy: We Care, We Prepare, We Prosper”.

Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan Angkatan Laut sembilan negara ASEAN, Tentara Rakyat Laos, dan Sekretariat Tetap ANCM.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, mengatakan tema "Blue Economy" dengan tujuan bisa membantu dalam pertumbuhan ekonomi kelautan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Cinta Tak Direstui Orangtua, 5 Zodiak Ini Nekat Kawin Lari dengan Pasangannya

"Aset Angkatan Laut tidak hanya penting dalam melindungi jalur perdagangan laut, namun juga penting dalam meyakinkan suatu tatanan yang baik di laut," ungkap Yudo dalam sambutan pada ASEAN Navy Chiefs Meeting (ANCM) Ke-15 Tahun 2021 melalui konferensi video, pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Untuk bisa ciptakan ekonomi kelautan yang berkelanjutan sangat diperlukan stabilitas dan keamanan yang baik di lautan.

Maka dari itu, TNI AL perannya saat ini sangat penting untuk membantu penjagaan keamanan laut.

Baca Juga: Siap Jadian, Kenali 5 Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Cowok Jatuh Hati

Sehingga TNI AL juga perlu berkerja sama dengan Angkatan Laut negara-negara tetangga.

Guna bisa melakukan operasi penjagaan demi keamanan laut secara bersama-sama.

“Oleh karena itu, Angkatan Laut memiliki peranan penting dalam memberikan rasa aman pada kehidupan manusia di laut dan melindungi ekosistem dari kerusakan lingkungan dan polusi,” terang Yudo.

Baca Juga: Bisa Bahaya, BMW Tarik 50.000 Lebih Mobil Karena Masalah Ini!

Ia melanjutkan, untuk bisa mencapai menjadi negara maritim yang sejahtera nantinya, banyak sekali diperlukan pengaturan dengan layak.

Seperti cara pandang kelautan di mana laut bukan saja sebagai sumber bagi kehidupan masyarakat di wilayah pesisir.

Tapi juga menyentuh seluruh lapisan masyarakat, baik negara yang dikelilingi daratan maupun di negara kepulauan.

Baca Juga: Unggah Foto Berlatar Biru, Rizky Billar: Bismillah!

“Jika kita bisa mengatur lautan kita secara berkelanjutan dan layak, maka kita akan menjadi bangsa maritim yang sejahtera di masa mendatang," jelasnya.

Hal ini sebagai wujud tantangan di kawasan ASEAN dalam membangun ekonomi berkelanjutan.

"Adalah tugas kita untuk melindungi, memperbaiki, dan menjaga keberlanjutan keanekaragaman alam lautan kita untuk generasi mendatang,” pungkas Yudo.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler