ARAHKATA - Varian baru COVID-19 jenis Omicron (B.1.1.529) meresahkan masyarakat hampir di seluruh dunia.
Jenis varian Omicron tersebut dikatakan lebih ganas dari varian sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi wilayah Asia-Pasifik akan dihantam kasus COVID-19 jenis Omicron.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Waspadai Berita Hoaks Virus Varian Omicron
Mereka meminta pemerintah dan warga wilayah tersebut bersiap berhadapan dengan kemungkinan buruk.
Salah satu anjuran WHO adalah peningkatan kapasitas medis di Asia Pasifik. Percepatan vaksinasi terhadap kelompok rawan juga wajib dilakukan untuk menghadapi varian Omicron.
"Pengendalian perbatasan dapat mengulur waktu tapi setiap negara dan masyarakat harus bersiap berhadapan dengan lonjakan kasus," ucap Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat Takeshi Kasai seperti dikutip Arahkata, Jumat 3 Desember 2021.
Baca Juga: Antisipasi Varian Omicron, Ini Kata Ketua Satgas COVID-19 IDI
"Warga tidak boleh hanya bergantung pada pengendalian perbatasan. Yang paling penting bersiap dengan varian penularan tinggi ini. Sejauh ini informasi yang tersedia kami tak perlu mengubah pendekatan," sambung dia.
Kasai menambahkan, pengalaman menghadapi varian Delta juga harus dipakai saat berhadapan dengan varian Omicron. Oleh sebab itu, disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak harus selalu dilakukan.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di selatan Afrika pada November 2021. WHO telah memasukkan Omicron sebagai variant of concern.
Baca Juga: Omicron Gemparkan Dunia, Bamsoet Minta Pertegas Masa Karantina
Varian Omicron kini sudah ditemukan di puluhan negara. Beberapa negara dekat Indonesia seperti Malaysia, Singapura, dan Australia telah melaporkan penemuan kasus varian Omicron.***