Lihat Pria Tendang Sesajen, Putri Gus Dur Geram

11 Januari 2022, 11:35 WIB
Pria yang tendang sesajen di Gunung Semeru diduga berinisial HF, pihak kepolisian masih terus dalami soal kebenarannya. /Tangkap Layar Twitter @Setiawan3833

ARAHKATA - Saat ini sedang heboh di media sosial beredar sebuah video yang menampilkan seorang pria yang menendang sesajen.

Diketahui, beredarnya video tersebut awalnya diunggah pertama kali oleh warganet di platform Twitter dengan akun @Setiawan3833 pada Sabtu, 8 Januari 2022.

Lebih lanjut dalam video itu seorang pria menghampiri sebuah sesajen kemudian menendang dan menghancurkannya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Langsung Ditahan, Kuasa Hukum Ajukan Penangguhan

Pria yang menendang dan menghancurkan sesajen itu kemudian melantangkan kalimat 'Allahu Akbar'.

Lokasi kejadian itu berada di kawasan pasca erupsi Gunung Semeru, Sumbersari, Lumajang, Jawa Timur.

Putri dari mendiang KH Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur, Alissa Wahid merasa geram atas kejadian itu.

Baca Juga: Fitur Whatsapp yang Bisa Anda Menfaatkan

Alissa Wahid pun ikut memberikan komentarnya lewat akun Twitter pribadinya @AlissaWahid.

"Repot memang kalau ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," cuit Alissa yang dikutip Arahkata pada Selasa, 11 Januari 2022.

Alissa pun tampak geram dengan perbuatan seorang pria tersebut lantaran tak menghargai adat istiadat daerah lain.

Baca Juga: Heboh Varian Baru 'Deltacron', Berikut Faktanya!

"Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," lanjutnya.

Ia tak mempermasalahkan jika ada orang-orang yang tidak meyakini sesajen, namun hal itu bukan berarti seenaknya terhadap keyakinan orang lain.

Menurutnya, perbuatan menendang dan menghancurkan sesajen tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan, mengingat Indonesia ini bukan milik satu golongan saja.

Baca Juga: Dukung PTM, Pemerintah Tingkatkan Vaksinasi COVID-19 Anak

"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh," ujarnya.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler