Viral! Fenomena Remaja Cegat Truk, Ini Kata Psikolog

9 Juni 2022, 14:57 WIB
Ilustrasi truk di jalan raya Pixabay/falco /

ARAHKATA - Akhir-akhir ini beredar fenomena melalui video viral sekumpulan remaja yang mencegat truk di jalan raya.

Salah satunya aksi nekat tersebut terjadi di Jalan Otto Iskandardinata, Gerendeng, Karawaci, Kota Tangerang, Jumat, 3 Juni 2022 lalu.

Satu dari dua remaja yang menghadang truk pun tewas dengan luka di kepala.

Baca Juga: Video Viral Pasangan Gay Mesra Diciduk Polisi

Menanggapi fenomena tersebut, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Maryam Alatas menjelaskan bahwa kecenderungan remaja untuk melakukan sejumlah hal menantang tersebut dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi diri.

"Usia remaja adalah fase kritis dalam tahap perkembangan manusia. Karena dibilang anak-anak bukan, dibilang dewasa belum. Emosi remaja masih labil, remaja masih mencari jati diri, dan konformitas yang tinggi,” terang Maryam Rabu, 8 Juni 2022.

Menurutnya remaja yang melakukan aksi berbahaya itu mereka sedang di fase membutukan eksistensi dan validasi.

Baca Juga: Video Viral Kepala Sekolah Emosi Hantam Guru Karena Dikritik

"Remaja butuh eksistensi, butuh diakui dan diterima dalam lingkungan pergaulannya sehingga rentan sekali remaja mengalami hal-hal tersebut,” katanya.

Aksi cegat truk tersebut sangat disayangkan Maryam. Pasalnya, remaja diyakini memiliki energi yang besar. Energi tersebut perlu disalurkan ke berbagai kegiatan positif, utamanya dengan melakukan aktivitas fisik.

"Misalnya olahraga, dan sebagainya. Remaja juga bisa mengikuti beragam kegiatan positif baik itu di sekolah dengan kegiatan ekstrakurikuler ataupun kegiatan lain di luar sekolah,” jelasnya.

Baca Juga: Viral Pria Dihajar Pemobil Berplat RFH di Tol Dalam Kota Jakarta, Polisi Kejar Pelaku

Adapun cara yang bisa ditempuh orang tua yakni dengan menciptakan ruang diskusi di antara mereka, serta mendengarkan dan menanggapi yang diutarakan sang anak tanpa terkesan menghakimi dan menyalahkan pendapatnya.

“Remaja merasa dirinya berharga. Dan menyangkut eksistensi tadi, remaja butuh dianggap keberadaannya,” kata Maryam.

"Orang tua perlu mengetahui bagaimana mendidik anak usia remaja. Terpenting adalah bagaimana orang tua bisa menjadi teman atau sahabat bagi anak. Tujuannya agar orang tua bisa melakukan kontrol terhadap perilaku atau pergaulan remaja tersebut,” tuturnya.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler