Ribuan Guru PPPK 10 Bulan Tak Gajian Minta Dukungan Hotman Paris

27 September 2022, 17:05 WIB
Hotman Paris Dimarahi Anak Gegara Sempat Terima Tawaran Ferdy Sambo: Emang Bapak Kurang Uang? /

ARAHKATA - Berlarutnya nasib 1.116 Guru Honor PPPK Kota Bandar Lampung viral di media sosial, pasca puluhan perwakilan mereka mengadu ke Hotman Paris Hutapea, di Kopi Johny, Jakarta, dikutip ArahKata.com Senin 26 September 2022.

Para guru honorer itu mengadukan nasibnya yang tidak juga mendapat gaji selama 10 bulan sejak diterima sebagai PPPK sejak Oktober 2021 lalu.

Dalam unggahan di Instagram Hotman Paris, terlihat para guru ini membentangkan spanduk berisi keluhan atas nasib mereka yang terombang-ambing.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Digital Tips Branding Toko Online Bagi Pelaku UMKM

Mereka juga berorasi mencurahkan keresahannya karena belum juga mendapa gaji setelah menjadi guru PPPK di Kota Bandar Lampung.

 

“Assalamualaikum. Kami butuh pertolongan Bang Hotman. Kami guru PPPK Kota Bandar Lampung teraniaya terzalimi karena kami sudah diangkat dari November 2021 tapi belum dapat SPMT hingga hari ini sehingga kami belum gajian. Sudah hampir 9 bulan belum gajian. Tolong Bang Hotman,” ujar salah satu guru.

Di postingan selanjutnya terlihat Hotman Paris datang di Kopi Johny menggunakan mobil Lamborghini warna hijau yang langsung disambut ratusan guru PPPK Bandar Lampung.

Baca Juga: Survei CSIS: Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024 Pilihan Milenial

“Kami sudah mengadu ke DPR RI tidak ada solusi. Kami sudah mengadu ke Menteri Pendidikan tidak ada keputusan,” teriak salah satu guru yang menggunakan masker.

“Intinya apa?” tanya Hotman Paris. “Intinya 1.166 guru honorer Kota Bandar Lampung yang telah diterima jadi PPPK di bulan Oktober dan Desember 2021 tapi ternyata hingga hari ini belum mendapatkan SPMT surat pernyataan melaksanakan tugas sebagai dasar gajian. SK baru dikeluarkan Juli 2022 padahal semestinya dikeluarkan di Januari 2022,” terang seorang guru.

“Jadi sudah berapa lama ga dibayar gaji?” tanya Hotman Paris.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Lukas Enembe Hormati Panggilan KPK

“Sudah 10 bulan. hingga hari ini kami belum menerima apapun,” jawab guru tersebut.

“Yang wajib bayar gaji ini siapa?” tanya Hotman penasaran.

“Pemkot Bandar Lampung dalam hal ini Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana,” kata guru itu.

Baca Juga: Pengguna iPhone iOS 16 Keluhkan Baterai Boros Usai Update

Guru itu menerangkan, alasan Pemkot Bandar Lampung tidak mengeluarkan SK bagi ribuan guru PPPK karena belum mendapat dana alokasi umum (DAU) dari Pemerintah Pusat untuk menggaji guru honorer.

“Tapi setelah kami mendapatkan informasi dari Komisi X DPR RI dan DPD RI, ternyata kemenkeu sudah mentransfer DAU Rp43 miliar dan Rp38 miliar untuk gaji guru honorer dari Januari sampai Desember,” ujarnya.

Menurut guru itu, gaji keluar kalau sudah ada SPMT. Dalam aturan BKN, SPMT keluar maksimal 30 hari setelah SK terbit.

Baca Juga: Menteri PPPA Ajak Masyarakat Berani Laporkan Tindak Kekerasan Seksual

Namun sudah lebih dari 30 hari sejak SK diterbitkan, Pemkot Bandar Lampung belum mengeluarkan SPMT.

Minta KPK Turun Tangan
“Halo Bapak Menteri Pendidikan, Bapak Mendagri, Gubernur Lampung, Wali Kota Bandar Lampung, DPRD Bandar Lampung dan juga KPK. KPK perlu turun.

Katanya uang untuk gaji para guru ini sudah turun dari kemenkeu ada buktinya semua. Akan tetapi sampai hari ini, 1166 guru ini belum gajian di Kota bandar lampung dan mereka tetap bekerja sampai hari ini,” ujar Hotman Paris.

Baca Juga: Srikandi Bisnis Anita Feng Raih Predikat Best Young Marketer Award SWA

Saat ini kata Hotman para guru itu terima gaji dari dana BOS Rp150 ribu sebulan. Padahal lanjutnya dari Kementerian Keuangan sudah turun Rp 43 miliar dan Rp38 miliar.

Dalam anggaran itu kata Hotman ada kode r market yang artinya tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya selain gaji guru.

Hotman 911 meminta Mendagri menurunkan Irjen Kemendagri dan Menteri Pendidikan agar segera menurunkan irjennnya untuk turun ke Bandar Lampung untuk memeriksa ini.

Baca Juga: Pemprov DKI Janjikan Tutup Semua Lokasi Prostitusi, Warga Menunggu Buktinya

Juga kami mohon kepada KPK agar juga turun karena menurut data sudah ada transfer uang dari kemenkeu yang memang rencananya untuk menggaji mereka. tapi sampai sekarang belum gajian,” ujar Hotman.

Para guru itu lalu menyinggung alasan mereka menggunakan masker karena takut dipecat.

“Bang, kami takut dipecat bang makanya kami pakai masker,” ujar seorang guru.

Baca Juga: 100 Hari Kinerja Menteri ATR/BPN, DPR Tagih Komitmen Hadi Tjahjanto Berantas Mafia Tanah

“Mohon kepada wali kota jangan dulu dipecat, orang-orang ini berjuang untuk nasibnya,” pungkas Hotman Paris.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Terkini

Terpopuler