IDAI: Kasus Polio Muncul Lagi, Jangan Anggap Sepele Imunisasi!

21 November 2022, 17:13 WIB
Balita mendapat vaksin imunisasi polio di rumahnya di di Desa Rukoh, Banda Aceh, Rabu, 7 Oktober 2020. /Antara/Irwansyah Putra/

ARAHKATA - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menyayangkan soal Kasus Luar Biasa (KLB) Polio di Aceh yang menimpa pasien anak-anak berusia tujuh tahun. Pasien tersebut diketahui tidak memiliki riwayat imunisasi.

“Ini kan yang kena polio itu gak pernah vaksin ya sejak awal gak pernah vaksin. Kemudian cakupan vaksinasi polio di daerah itu juga rendah, sehingga ada korbannya," ujar Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) saat ditemui usai menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Kesehatan Anak (PIT-IKA) XI DKI Jakarta di Hotel Shangri-La pada Minggu, 20 November 2022.

Indonesia sudah ditetapkan bebas polio sejak 2014 oleh WHO, tetapi baru-baru ini kasus polio muncul lagi.

 Baca Juga: Gempa Melanda Cianjur, 14 Warga Tewas dan Ratusan Rumah Rusak

IDAI menginginkan kesadaran dari para orang tua terhadap risiko penyakit yang jauh lebih berbahaya apabila anak-anaknya tidak diimunisasi.

Hendaknya seluruh orang tua di Indonesia dapat lebih bijak menentukan prioritas, terlebih untuk kesehatan jangka panjang buah hatinya.

“Kami sangat berharap masyarakat sadar bahwa sebetulnya penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi jauh lebih berbahaya daripada vaksinnya. Jadi, jangan galau oleh vaksin, tapi tidak galau dengan penyakitnya, ini kita kan gak boleh gagal fokus, gak boleh keliru memilih prioritas hidup”, ungkap Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) kepada awak media dikutip ArahKata.com  Minggu, 20 November 2022.

 Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,6 Melanda Kota Cianjur Porak Poranda

Perhatian IDAI kini adalah bagaimana masyarakat itu tahu bagaimana bahaya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Apabila dijabarkan deretan penyakit yang dimaksud seperti hepatitis B, poliomyelitis, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, pneumoni dan meningitis.

“Fokus kami (IDAI) adalah bagaimana masyarakat itu tahu betul apa bahaya penyakitnya sehingga dia concern dengan vaksinasi. Kalau dia tidak kenal dengan penyakitnya apa, seperti apa mengerikannya penyakit itu. Maka masyarakat akan menganggap sepele dengan vaksinasi”, tambah Dokter Piprim.

Lebih lanjut, IDAI mengingatkan setiap orang tua tidak boleh egois. Perilaku orang tua yang menghalang-halangi anaknya vaksin itu dapat menyebabkan persoalan lebih serius lantaran bisa merusak masa depan anak sebagai penerus bangsa ini.

 Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa di Cianjur Terasa hingga DKI Jakarta dan Sekitarnya

“Masa kita lebih galau dengan vaksinnya padahal efek samping vaksin kan mungkin hanya demam sedikit itupun gak semua demam mungkin agak bengkak-bengkak merah-merah sedikit. Tapi kalau polio, lumpuh seumur hidup! Anak itu susah mau jadi pemain bola”, pungkasnya.***

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: IDAI

Tags

Terkini

Terpopuler