Indonesia Menduduki Peringkat Nomer 2 Kasus TBC Tertinggi di Dunia

24 Maret 2023, 17:50 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto. /Tangkapan layar/ARAHKATA

 

ARAHKATA - Hari ini diseluruh dunia tengah memperingati hari Tuberkolusis se-dunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2023.

Tepat di hari ini Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) mengungkapkan bahwa status Indonesia saat ini berada di urutan ke-2 sebagai negara yang memiliki jumlah penderita TB terbanyak di dunia.

"Tuberkolusis (TB) memang masih menjadi ancaman kesehatan dunia karena dari 1 pasien yang positif terkena TB maka ia dapat menginfeksi sekitar 5-10 orang yang ada di sekitarnya. Dan paska pandemi Covid-19 terjadi peningkatan kasus TB di Indonesia sehingga pada tahun 2022, negara kita menempati peringkat ke-2 setelah India dari daftar 8 negara yang memiliki kasus TB tertinggi di dunia," ucap Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, dikutip ArahKata.com.

Baca Juga: Ketok Palu: MA Tolak Kasasi Gugatan Hak Cipta Tabungan Emas Pegadaian


Penyakit TBC sampai saat ini menjadi penyebab kematian ke-13 di dunia, dan diungkap oleh PDPI dan PPTI bahwa ada lebih dari 3 propinsi yang terdeteksi memiliki jumlah pasien TBC terbanyak di Indonesia dari 36 propinsi yang ada.

Masih tingginya jumlah penderita dikarenakan penyakit menular ini dapat membuat prosentase 5-10 persen orang yang terinfeksi dapat berkembang menjadi penyakit TB aktif dan TB laten.

"Ada 3 propinsi yang menduduki peringkat teratas yang terdeteksi memiliki jumlah pasien TBC terbanyak di Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain diluar dari 3 propinsi tersebut, kita juga mendeteksi ada 7 propinsi lainnya yang tingkat penyebaran kuman TBC nya cukup tinggi yakni ada Jakarta, Sulsel, NTB, Banten, dll. Yang paling rentan terkena kuman TB itu adalah orang-orang yang memiliki imunitas yang rendah, yang punya penyakit kormobit seperti Diabetes, HIV, Cuci Darah, Balita, dll," ungkap dr. Irawaty Djaharuddin dari PDPI dan Ketum PPTI Raisis Arifin Panigoro kepada awak media melalui konfrensi pers virtual di Jakarta, Jumat, 24 Maret 2023.

Baca Juga: Presiden Jokowi Luncurkan Aplikasi Mantap Strategi Pengelolaan Talenta Muda Indonesia

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang mana pada proses penularannya melalui droplet nuclei yang terdapat pada percikan dahak si penderita kemudian disebarkan melalui udara.

Apabila merasakan gejala-gejala seperti batuk, demam meriang selama lebih dari 1 bulan, sesak nafas, nyeri dada, dll menurut dr. Tutik sebaiknya langsung memeriksakan diri ke puskemas terdekat.

Kuman TB ini bisa bertahan lama kecuali di dalam rumahnya itu ada sirkulasi udara pada jendela yang terbuka, lalu sinar mataharinya bisa masuk ke ruangan, punya pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Baca Juga: Waspada Pinjol Ilegal Merajalela pada Bulan Ramadan, Daftar Terbaru Dirilis OJK

Yang diserang oleh kuman Mycobacterium tuberculosis tidak hanya organ paru-paru kita saja melainkan bisa menyerang organ tubuh yang lain seperti otak, kulit, tulang, payudara, ginjal, dll.

Cuman kuku dan rambut saja yang tidak diserang. Kebanyakan penderita TBC itu berada di usia produktif karena mungkin mereka memiliki mobilitas tinggi.

Baca Juga: Komisi I DPR Apresiasi Bentuk Kasih Sayang KASAD Jederal Dudung Bantu Pengobatan Penderita Lumpuh Zaki Mobarok

"Kalau dirasa ada gejala-gejala yang mirip dengan penyakit ini maka sebaiknya langsung cek ke puskesmas untuk diminta cek dahaknya. Semua pengobatan TBC ditanggung 100 persen oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan," tutupnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: PDPI

Tags

Terkini

Terpopuler