ARAHKATA- Wali Kota Depok Mohammad Idris sempat meminta agar kerja proyek Jembatan Mampang Pancoran Mas, Depok rampung sampai akhir tahun 2023 lalu.
Keinginan Wali Kota Depok itu diungkap pada awal Desember tahun 2023, agarJembatan Mampang tidak loncat tahun 2024.
"Kami minta tetap diselesaikan di Desember ini. Kalau pun harus mundur, itu di akhir Desember, tidak lompat tahun,” kata Idris dikutip, Rabu, 3 Januari 2024.
Baca Juga: Tiga Proyek Dinas PUPR Depok Molor Sampai Tahun 2024, Ini Lokasi dan Nilainya
Meski begitu, proyek di jalan nasional itu tidak kunjung selesai hingga akhirnya kerja proyek dilanjut pada tahun 2024 lantaran adanya addendum waktu kerja proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Depok.
Sejumlah kendala di lapangan dinilai menjadi faktor tidak selesainya proyek Jembatan Mampang bernilai Rp.4.9 miliar tersebut. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Jalan dan Jembatan (Kabid Jajem) Dinas PUPR Depok Oki Jatmika.
Oki mengaku adanya sejumlah kendala di lapangan yang menjadi penyebab dilakukanya addendum pada kerja proyek Revitalisasi Jembatan Mampang. Mulai dari jaringan utilitas, banjir dan lainya.
Baca Juga: Gaji PNS Terbaru 2024 Naik Hingga 8 Persen, Segera Cek Besarannya
"Addendum waktu yang diberikan, secara umum ada analisa dan tinjauan teknis dari konsultan pengawas kegiatan proyek. Itu yang akhirnya terjadinya addendum," ujar Oki, Selasa, 2 Januari 2023.
Addendum waktu, masih kata Oki, atas analisa dan tinjauan teknis. Untuk Jembatan Mampang, faktor dari banjir dikarenakan saat kegiatan debit air yang tinggi sehingga tidak bisa melakukan kegiatan.
Jembatan Mampang merupakan satu dari tiga kegiatan proyek yang lanjut dikerjakan lewat dari tahun anggaran 2023. Progres kegiatan kerja proyek Jembatan Mampang hingga akhir tahun 2023 diketahui baru mencapai kurang dari 50 persen. "Iya, baru setengahnya," kata Oki singkat.
Baca Juga: Keenam Oknum Anggota TNI Jadi Tersangka Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud
Dikatakan Oki, addendum waktu diberikan pada tiga kegiatan proyek dan ketiga proyek itu tetap dikerjakan lewat tahun 2023 dan ditentukan tanggal 31 Desember 2023 untuk di tinjau dan di analisa perpanjangannya.
"Untuk tiga kegiatan proyek yang dilakukan addendum dan dikerjakan pada tahun 2024 antara lain, Jembatan Mampang, Pancoran Mas, Jembatan Kuning dan Perbaikan Jalan GDC Depok," ujarnya.
Oki menambahkan, untuk proyek Jembatan Mampang lebih banyak karena kendala banjir dan utilitas. Jembatan Kuning, kondisi kegiatan yang sulit dan banjir.
Baca Juga: Ketua Asosiasi Jasa Kontruksi Angkat Bicara Soal Proyek Jembatan Mampang Depok
Sesuai awal kontrak kerjanya, revitalisasi Jembatan Mampang mulai berjalan sejak 11 Oktober 2023 dan ditargetkan rampung pada 29 Desember 2023. Revitalisasi jembatan dengan panjang 6 meter dan lebar 14 meter itu bernilai Rp.4.9 miliar.
Sedang, pada kegiatan proyek revitalisasi Jalan GDC awalnya ditarget selesai dalam jangka waktu lima bulan sejak 21 Agustus hingga 18 Desember 2023. Proyek bernilai Rp.15 miliar tersebut terdapat dua item kerja proyek.
Item kerja proyek itu antara lain, betonisasi dan pemasangan sheet pile yang bertujuan menahan permukaan tanah agar tidak retak karena pergerakan tanah di titik Jalan GDC yang ada di bibir sungai Ciliwung di seberang jalan GDC depan Auto 2000 dan Superindo.
Untuk item pekerjaan betonisasi Jalan GDC dikerjakan sepanjang 280 meter dengan lebar 9 hingga 12 meter dan ketebalan 20 centimeter.
Item kerja proyek pengerasan jalan selebar 6 meter di jalur lambat seberang Superindo dan pemasangan sheet pile dengan panjang 175 meter dan tinggi 15 meter. Sheet pile sengaja dipasang untuk penguatan tebing turap agar jalan tidak retak karena pergerakan tanah.
Sementara, untuk rekonstruksi Jembatan Gantung atau Jembatan Kuning berada di Jalan Ceplik, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung dengan pagu anggaran Rp3,7 miliar.
Panjang Jembatan Kuning 60 meter dengan lebar 2,4 meter dan tinggi 3 meter. Target pekerjaan proyek akan rampung pada 29 Desember 2023 lalu dan masih berjalan hingga sekarang.