Di tahun 1819 terjadi letusan normal pada kawah pusat (Nuemann van Padang, 1951, p. 201).
Tahun 1849 tanggal 6 Oktober terjadi letusan di kawah pusat. Keterangan letusan terdapat pada Prospectus van Natuurkundig Tijdscrift voor Nederlandsch Indie (1851, p. 154).
Baca Juga: Menaker Tegaskan UU Cipta Kerja Respons Atas Tantangan Ketenagakerjaan
Tahun 1852 tanggal 5 dan 6 Oktober terjadi letusan di kawah pusat yang merusak daerah sekitarnya (Neumann van Padang, 1951, p. 201). Menurut penduduk setempat telah muncul kawah K2 dan komplek solfatara pada lereng timur.
Tahun 1864 terjadi Letusan kawah pusat.
Tahun 1889 terjadi letusan normal pada kawah pusat menurut Neumann van Padang (1951, p. 201), sedangkan Verbeek mendeskripsikan mengepulnya tiang asap di G. Ili Lewotolo.
Tahun 1920 Reksowirogo (1972, p. 8) dan Neumann van Padang (1951) menulis bahwa mungkin menurut penduduk setempat telah terjadi letusan kecil. Pada waktu itu timbul corong eksplisi.
Tahun 1939 tanggal 6 Januari, 3 Februari, dan Juni terjadi kenaikan aktivitas vulkanik.
Dan tahun 1951 tanggal 15 Desember terjadi kenaikan aktivitas vulkanik.