Network
ARAHKATA – Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang sejumlah program bantuan hingga 2021. Langkah ini diambil karena melihat kondisi pandemi Covid-19 yang juga belum berakhir.
Presiden Joko Widodo dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 25 November 2020 lalu mengatakan fokus anggaran belanja negara dalam APBN 2021 sebesar Rp2.750 triliun prioritas untuk penanganan Covid-19 baik di sektor kesehatan maupun ekonomi.
Baca Juga: Misteri Selebgram Cantik Ditemukan Tewas Tanpa Busana
Senada dengan Presiden, Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan, program Bantuan Sosial Tunai (Bansos Tunai/BST) diperpanjang hingga 2021. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum menerima BST.
"Untuk penerima BST, saya minta dilakukan validasi ulang agar penerimanya tidak orang yang itu-itu saja. Masih banyak yang membutuhkan," ujar Juliari, dikutip dari laman setkab.go.id, Senin 23 November 2020.
Perpanjangan program BST dikatakan, bertujuan untuk menjaga pemulihan ekonomi nasional sejumlah 10 juta KPM pada 34 provinsi.
Baca Juga: Iyut Bing Slamet Histeris Saat Ditangkap Polisi
Kartu Prakerja menjadi salah satu program bantuan yang diperpanjang hingga 2021. Jadi masyarakat yang pada 2020 lalu belum lolos bisa mendaftarkan diri kembali.
Hanya saja, Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja menjelaskan, pendaftar yang sudah memasukkan data pun tinggal menunggu pembukaan gelombang berikutnya di tahun depan.
Sebab data mereka sudah tersimpan di dalam database PMO dan tidak perlu mengisi data seperti saat mendaftar pertama kali di situs www.prakerja.go.id.
