Network
ARAHKATA – Dokter yang merangkap sebagai aktivis sosial Tirta Mandira Hudhi atau akrab disapa Dokter Tirta bersuara menanggapi rencana pemerintah untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya mengakhiri pandemi saat ini.
Dokter Tirta saat memang kerap bersuara lantang dalam menanggapi pandemi Covid-19, dari mulai perilaku masyarakat hingga kebijakan yang diterapkan. Baru-baru ini ia menyoroti skema vaksinasi Covid-19, di mana sebanyak 75 juta orang membayar biaya vaksin sendiri.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam pernyataannya menyebut pemerintah menargetkan sebanyak 67 persen rakyat Indonesia bisa tervaksinasi.
Baca Juga: MUI Tunggu Dokumen Ini untuk Keluarkan Fatwa Halal Vaksin Covid-19
Dari target cakupan imunisasi sebanyak 107 juta penduduk itu, 75 juta penduduk untuk kelompok sasaran skema mandiri, sementara 32 juta penduduk untuk skema program pemerintah.
Dari kebijakan tersebut, dr. Tirta melalui akun Instagram miliknya @dr.tirta mengaitkan vaksin bayar sendiri dengan dana korupsi bantuan sosial.
“Oh sebagian bayar, kukira gratis semua. Coba dana korup bansos buat subsidi vaksin yah hehe,” katanya, dikutip arahkata.com dari Instagram @dr.tirta, Senin 14 Desember 2020.
Baca Juga: Ini Anggaran untuk 3 Juta Vaksin COVID-19 yang Didatangkan Pemerintah
Dokter Tirta juga menyinggung kekhawatiran antipati dari masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19.
“Pekara vaksin tu sensitif. Ga semua warga ngerti. Makanya fokus edukasi dulu. Skrng semua warga kadung ngerti harganya. Gerakan antipati akan banyak donk hehe,” tulisnya.
