Berawal 8 Rumah Sakit, Saat Ini DKI Jakarta Siapkan 101 RS Rujukan COVID-19

- 28 Januari 2021, 15:54 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan kunjungan ke RSUD Kramat Jati Jakarta Timur/facebook
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan kunjungan ke RSUD Kramat Jati Jakarta Timur/facebook /Arahkata/

ARAHKATA - Tidak lebih 10 bulan DKI Jakarta menyiapkan 8 Rumah Sakit (RS) rujukan dalam penanganan COVID-19, di bulan Januari ini kebutuhan RS rujukan di DKI Jakarta telah mencapai 101 RS rujukan COVID-19.

"Hari ini ada 101 RS rujukan COVID-19 di DKI Jakarta, dari yang tadinya hanya 8 RS rujukan pada Maret 2020. Sejak awal pandemi kita telah mengantisipasi dengan meningkatkan kapasitas dari fasilitas kesehatan yang sudah ada," ujar Gubernur Anies Baswedan dalam akun facebook nya, Kamis 28 Januari 2021.

Anies menyampaikan, dari sekian banyak RS rujukan, salah satunya adalah RSUD Kramat Jati, yang awalnya adalah puskesmas, lalu naik kelas menjadi RSUD tipe D. "Selesai direnovasi pada akhir 2018, alhamdulillah membantu penanganan COVID-19 di tahun 2020," ungkapnya.

Saat ini sudah 63% kapasitas RSUD milik Provinsi DKI dikonversi menjadi penanganan khusus COVID-19. Anies bersama dengan pihaknya akan mendorong terus dan juga berkolaborasi dengan RS Swasta untuk mengkonversi lebih banyak kapasitasnya demi penanganan COVID-19.

"Sementara itu kapasitas testing kita juga terus meningkat hingga 135.000 orang per minggu (12x standard WHO), dengan 85% tes di Jakarta adalah kepada orang suspect, probable dan contact tracing. Peningkatan kapasitas testing juga diiringi dengan peningkatan tenaga contact tracing, tahun lalu kita telah merekrut 1545 tenaga contact tracing," paparnya.

Baca Juga: Bojonegoro Memulai Vaksin, Bupati Anna Pastikan Vaksin Aman

Tidak hanya itu, Anies juga menjelaskan, tenaga kesehatan profesional di Jakarta juga terus ditingkatkan, hampir setahun para tenaga kesehatan bekerja penuh semangat dan sekarang sudah lebih terampil dan lebih siap menangani kasus-kasus COVID-19.

"Tapi penambahan tenaga kesehatan ada batasnya dan butuh waktu, karena itu laju penularan COVID-19 harus terus ditekan. Ini hanya bisa dilakukan bersama-sama melalui disiplin 3M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan)," pungkasnya.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x