Network
ARAHKATA – Ketua DPRD Kota Bekasi meminta para pengurus RT dan RW di lingkungan Kota Bekas dapat bekerjasama dengan anggota legislatif dalam rangka mengemban aspirasi masyarakat di tingkat bawah. Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam Dialog khusus Komunitas RT dan RW Kota Bekasi secara Virtual pada, 8 Februari 2021, lalu.
Sebanyak 229 peserta hasil dari pendataan Yayasan Pengembangan Sumberdaya Unggul Indonesia (Yapesda UI), mengikuti dialog dalam rangka mencari solusi-solusi bersama atas permasalahan-permasalahan yang timbul di tengah masyarakat Kota Bekasi.
Dialog Virtual tersebut dinilai menarik, mengingat pengurus RT dan RW merupakan parwakilan masyarakat tingkat bawah, yang memahami kondisi dan permaslahan wilayahnya. Ditambah lagi, kemampuan komunikatif RT dan RW, sehingga komunikasi berjalan baik.
Baca Juga: Ketua DPRD Kota Bekasi Menilai GeNose Jadi Solusi Menekan Penyebaran Covid di Bekasi
Di mulai dari pembahasan masalah pandemi Covid-19, musim hujan yang intensitasnya tinggi hingga menimbulkan bencana banjir, konflik yang sering muncul di tengah masyarakat, ekonomi dan permasalahan lainnya, menjadi pembahasan panjang dalam virtual.
Ketua DPRD Kota Bekasi H. Chairoman. Putro, B. Eng. MSi. menyampaikan, para Ketua RT dan RW yang senior atau sudah berpengalaman untuk bisa berbagi pengalamannya kepada para RT dan RW yang baru dan juga diharapkan bisa bekerjasama dengan anggota legislatif (aleg) Kota Bekasi.
"Para Ketua RT - RW di Kota Bekasi diharapkan bisa bekerjasama dengan para Aleg Kota Bekasi dari berbagai partai untuk melakukan advokasi kebutuhan masyarakat dan aktif berkomunikasi dengan para Aleg yang jumlahnya 4 aleg di tiap RW untuk membuka peluang-peluang pembangunan lingkungan masing-masing", katanya.
Baca Juga: Ketua DPRD Kota Bekasi Menilai GeNose Jadi Solusi Menekan Penyebaran Covid di Bekasi
Ketua DPRD kota Bekasi tersebut menambahka, bahwa ketua RT dan RW bisa dijadikan wadah penampungan aspirasi masyarakat.
"Para Ketua RT RW adalah Corong Masyarakat sekaligus ujung tombak pemerintah dapat memanfaatkan reses para anggota DPRD Kota Bekasi untuk menyampaikan aspirasi pembangunan lingkungan dan menyerap anggaran APBD Kota Bekasi", tambahnya.
Dari realisasi menurut Chairoman sudah terdata sebanyak 86% aspirasi masyarakat Kota Bekasi yang masuk atau diterima oleh DPRD Kota Bekasi.
"Berdasarkan data yang masuk ke DPRD Kota Bekasi, 86 % realisasi aspirasi masyarakat Kota Bekasi melalui reses para anggota DPRD Kota Bekasi", lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Aning dan Juarto selaku Perwakilan dari tokoh masyarakat dan Ketua RW Bekasi Timur telah menjabat lebih dari dua periode tersebut menanggapi Dialog Virtual tersebut senada dengan Ketua DPRD Kota Bekasi sampaikan.
“Peran RT - RW jangan dibuat berat, jangan jadi beban, enjoy aja, terus berkontribusi positif kepada masyarakat, lakukan pengabdian secara tulus dan penuh integritas agar menjadi RT - RW Idaman masyarakat”, tanggapnya.***
