Partai NasDem Percepat Gelar Pahlawan Nasional KH Syaikhona Kholil

- 21 Maret 2021, 04:51 WIB
Seminar Nasional Paratai NasDem
Seminar Nasional Paratai NasDem /Adi Suprayitno/ARAHKATA

“Sanad keilmuan Islam itu sang murid harus mendapatkan ijazah langsung dari guru baik melalui talqin maupun baiat seperti dalam thariqot,” kata mantan ketua DPW PKB Jatim tersebut.

Mantan Bupati Probolinggo itu menyebut Syaikhona Kholil llangsung berguru ke ulama-ulama kelaa dunia yaiti berguru di Makkah. Untuk itu, survival keilmuan islam di nusantara harus dijaga.

“Keilmuan Syaikhona Kholil banyak didapat dari Syeik Nawawi Albantani dan Syeikh Khotib Minangkabawi,” kata Bindere Hasan sapaan akrabnya.

Sementara pada aspek pendidikan politik kebangsaan, Syaikhona Kholil juga memberikan pendidikan tersebut kepada para santrinya hingga berkembang paradigma menjadi Islam nusantara.

Baca Juga: Aparat Pengawasan Keuangan Diminta Turun Tangan Atasi COVID-19, Buat Apa?

Hasan menegaskan, sebenarnya Keluarga Syaikhona Kholil tak butuh gelar pahlawan. Namun Pemerintah tetap wajib memberi gelar Pahlawan Nasional. Mengingat santri-santrinya seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Bisri Sansuri, KH As’ad Syamsul Arifin dan KH Wahab Chasbullah sudah mendapat gelar pahlawan nasional.

"Jadi Syaikhona Kholil adalah gurunya para pahlawan,” tegasnya..

Syaikhona Kholil juga ikut bagian pendirian ormas Nahdlatul Ulama (NU). Beliau memberi amanat kepada Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari melalui KH As’ad Syamsul Arifin berupa tongkat dan tasbih.

“Keberadaan NU sudah terbukti mampu menjaga persatuan bangsa dan melestarikan NKRI hingga saat ini,” tuturnya.

Dalam manaqib Syaikhona Kholil memang banyak cerita Khowarijul Adat (keanehan/karomah), sehingga dianggap sebagian masyarakat tidak kontekstual. Padahal yang dikatakan Syaikhona Kholil akan terlihat maslahatnya di masa depan.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah