Partai NasDem Percepat Gelar Pahlawan Nasional KH Syaikhona Kholil

- 21 Maret 2021, 04:51 WIB
Seminar Nasional Paratai NasDem
Seminar Nasional Paratai NasDem /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Partai NasDem terus berjuang pemberian gelar Pahlawan Nasional buat KH Syaikhona Kholil.

Upaya itu dengan menggelar seminar nasional dengan tema 'Syaikhona Kholil Guru Para Pahlawan' di Grand Mercury Hotel Surabaya, Sabtu 20 Maret 2021.

Seminar nasional yang digelar oleh MPR dan Fraksi NasDem DPR RI serta DPRD Jatim ini merupakan kajian akademis dalam rangka percepatan gelar Pahlawan Nasional untuk Syaikhona Kholil.

Pimpinan Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin menjelaskan, usulan gelar pahlawan Nasional untuk Syaikhona Kholil ketika dirinya mengantarkan ziarah Surya Paloh ke makamnya di Bangkalan pada 2010 silam. Dimana saat itu NasDem masih menjadi ormas.

Baca Juga: Keren! Kakek 81 Tahun Ini Dinobatkan Jadi Instruktur Kebugaran Tertua di Dunia

“Pesan moral Pak Surya Paloh adalah sangat bangga dengan tokoh-tokoh bangsa yang sudah banyak berjasa untuk bangsa. Walupun Syaikhona Kholil tak butuh tanda kehormatan.Tetapi negara berkewajiban untuk memberi penghormatan pada beliau," paparnya.

Hasan mengetahui sejarah hidup Syaikhona Kholil langsung dari kakeknya, KH Zain. Ketika itu kakeknya adalah salah satu santri dari Syaikhona Kholil bin Abdul Latif.

Ketua bidang agama dan hubungan masyarakat adat DPP Partai NasDem itu mengaku sejak jaman kemerdekaan hingga saat ini peran Syaikhona Kholil sangat besar dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah menanamkan prinsip cinta tanah air sebagian dari iman.

Baca Juga: Benarkah Cowok Humoris Lebih Menarik Dibanding Cowok Romantis?

Peranan lainnya adalah aspek pendidikan Islam. Beliau mengambil sanad keilmuan Islam yang bersambung (mutawattir) hingga Rasulullah (sumber primer ilmu Islam).

“Sanad keilmuan Islam itu sang murid harus mendapatkan ijazah langsung dari guru baik melalui talqin maupun baiat seperti dalam thariqot,” kata mantan ketua DPW PKB Jatim tersebut.

Mantan Bupati Probolinggo itu menyebut Syaikhona Kholil llangsung berguru ke ulama-ulama kelaa dunia yaiti berguru di Makkah. Untuk itu, survival keilmuan islam di nusantara harus dijaga.

“Keilmuan Syaikhona Kholil banyak didapat dari Syeik Nawawi Albantani dan Syeikh Khotib Minangkabawi,” kata Bindere Hasan sapaan akrabnya.

Sementara pada aspek pendidikan politik kebangsaan, Syaikhona Kholil juga memberikan pendidikan tersebut kepada para santrinya hingga berkembang paradigma menjadi Islam nusantara.

Baca Juga: Aparat Pengawasan Keuangan Diminta Turun Tangan Atasi COVID-19, Buat Apa?

Hasan menegaskan, sebenarnya Keluarga Syaikhona Kholil tak butuh gelar pahlawan. Namun Pemerintah tetap wajib memberi gelar Pahlawan Nasional. Mengingat santri-santrinya seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Bisri Sansuri, KH As’ad Syamsul Arifin dan KH Wahab Chasbullah sudah mendapat gelar pahlawan nasional.

"Jadi Syaikhona Kholil adalah gurunya para pahlawan,” tegasnya..

Syaikhona Kholil juga ikut bagian pendirian ormas Nahdlatul Ulama (NU). Beliau memberi amanat kepada Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari melalui KH As’ad Syamsul Arifin berupa tongkat dan tasbih.

“Keberadaan NU sudah terbukti mampu menjaga persatuan bangsa dan melestarikan NKRI hingga saat ini,” tuturnya.

Dalam manaqib Syaikhona Kholil memang banyak cerita Khowarijul Adat (keanehan/karomah), sehingga dianggap sebagian masyarakat tidak kontekstual. Padahal yang dikatakan Syaikhona Kholil akan terlihat maslahatnya di masa depan.

Baca Juga: MUI Bolehkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

“Keanehan tokoh-tokoh NU itu justru makin terasa di kemudian hari. Ini karena apa yang dikatakan ulama NU itu menggunakan pendekatan ushul fiqh (akal) dan tasawuf (hati),” terangnya.

Sementara Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi NasDem Rachmat Gobel menyebut Syaikhona Kholil layak diusulkan menjadi pahlawan nasional karena kiprahnya melingkupi syiar agama islam, pendirian pesantren-pesantren, internalisasi nilai-nilai kejuangan dan kebangsaan kepada para santri, ikut menginisiasi lahirnya ormas NU dan menjadi tokoh sentral pendidikan ulama nusantara.

Menurut Rahmad, Partai NasDem bertekad ambil bagian dalam usulan gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil lewat seminar nasional yang kedua. Bahkan Frakai NasDem berjuang untuk merevisi Pasal 20 UU No.20 tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan agar tidak terlalu sulit persyaratannya.

Baca Juga: Kasus Kematian COVID-19 di Lampung Tertinggi Kedua, Harus Ada Evaluasi!

Usulan gelar pahlawan nasional kepada seseorang yang sudah berjasa kepada bangsa dan negara, memang tidak mudah karena harus memuhi aspek akademis dan politis.

“Bersamaan dengan unsur akademis terus diperbanyak, kami juga akan menggalang dukungan dari fraksi-fraksi lain di DPR RI supaya ikut mendukung gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil, sehingga bisa terwujud tahun ini,” pungkasnya.

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah