Unjuk Rasa, KAKI Desak Pertamina Tetap Salurkan Premium di Kalsel

- 22 Maret 2021, 15:57 WIB
Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar unjuk rasa di depan Kantor PT Pertamina (Persero) di Banjarmasin.
Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar unjuk rasa di depan Kantor PT Pertamina (Persero) di Banjarmasin. /Restu/Arahkata

ARAHKATA - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar unjuk rasa di depan Kantor PT Pertamina (Persero) di Banjarmasin.

Mereka mendesak perusahaan pelat merah itu untuk tetap menyalurkan BBM jenis premium di Kalsel.

"Kami mendesak agar BBM jenis premium tetap disalurkan bahkan kuota tetap ditambah agar masyarakat Kalsel permasalahan BBM dapat diselesaikan!" tegas Ketua KAKI Kalsel, H Husaini dalam keterangannya pada Senin, 22 Maret 2021.

Baca Juga: Viral Video Penganiayaan Kucing, Alasannya Tak Masuk Akal

Desakan itu bukan tanpa dasar, ini melihat permasalahan BBM di Kalsel yang tidak pernah terselesaikan. Di mana, antrean mengular sering terjadi di sejumlah SPBU di Kota Banjarmasin dan wilayah lainnya.

Antrean yang mengular ini diduga karena Pertamina mengurangi kuota BBM jenis premium. Tujuannya, agar masyarakat beralih menggunakan Pertalite.

Padahal, BBM premium dengan Research octan Number (RON) 88 itu masih sangat diperlukan oleh masyarakat Kalsel.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ajak Warga Indonesia Unggah Foto Black Shuttlecock

"Sehingga kami mengharapkan pemberlakukan dalam penarikan BBM jenis premium agar ditangguhkan. Bahkan kuota untuk wilayah Kalsel agar ditambahkan," katanya.

Dia menambahkan, Pertamina juga tidak transparan dalam pengaturan jatah kuota premium.

"Ketidak transparan ini berakibat susahnya didapatkan BBM jenis premium, sehingga melonjaknya harga BBM tersebut dan juga terjadinya penyelewengan dalam BBM yang disubsidi oleh pemerintah," tandasnya.

Baca Juga: Tambah Investasi Alat, Pelindo IV Gelontorkan Rp 792 Miliar

Dia menambahkan, bukan hanya di antrean Premium, antrean mengular juga terjadi si stasiun pengisian solar. Antrean yang terjadi di stasiun solar diduga karena BBM jenis ini banyak lari ke sektor industri.***

Editor: Ahmad Ahyar


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x