ARAHKATA - Dalam beberapa bulan terakhir banyak kejadian tragis yang menimpa militer kita, kehilangan prajurit sebagai sumber daya manusia, kehilangan alutista yang mahal harganya.
Apalagi di negara-negara kawasan Asia Tenggara kita masih memiliki ketergantungan terhadap alutista dari Eropa, Asia Timur, dan Amerika yang justru menguras anggaran negara masing-masing anggota dik awasan asia tenggara.
Hal tersebut disampaikan oleh Sandri Rumanama, Ketua Bidang OKK DPP PEMUDA LIRA.
Baca Juga: Panik Saat Dikejar Petugas, Terduga Bandar Narkoba Terjun ke Danau
"Saatnya Indonesia menjadi pelopor strategis dalam kemandirian produksi alutista negara-negara kawasan Asia Tenggara, saya rasa kita mampu," ujar Sandri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 27 April 2021.
Dia menjelaskan, pemerintah Indonesia bisa mendorong kerjasama anggota negara asean dalam Fakta Integritas Pertahanan Kawasan (Regional Defense Integrity Facts).
Kerja sama dimaksud, menurut Sandri, seperti menjaga kawasan dan kedaulatan negara masing-masing serta membuat pusat produksi alutista negara-negara dikawasan Asia Tenggara, guna menghemat anggaran dari setiap negara anggota ASEAN dalam belanja alutista militer & menjaga humanisasi militer serta menguatkan integritas kedaulatan (sovereign integrity) masing-masing negara.
Baca Juga: Catat, Ini Program 100 Kerja Pertama Wali Kota dan Wakil Walikota Tangsel
Selain itu sandri menjelaskan, dalam fakta integritas pertahanan kawasan itu, bisa menjadi bentuk kerjasama internasional (international cooperation), guna mempererat hubungan antara negara-negara dikawasan ASEAN, agar konflik militer antara kita dan negara-negara tetangga dan sahabat semakin mudah diselesaikan.
"Fakta Pertahanan Kawasan ini bukan saja menghemat anggaran belanja negara-negara kawasan asia tengggara, juga menjadi semangat bersama dalam mengurai persoalan konflik kedaulatan (conflict of sovereignty) antara kita dan negara tetangga serta negara sahabat," jelas Sandri.