Ini Bantahan Perhimpunan Dokter PBNU Soal Hoaks 'BPA'

- 7 Juni 2021, 21:38 WIB
Ilustrasi galon guna ulang, yang mendapat dukungan PDNU melalui pernyataan BPOM
Ilustrasi galon guna ulang, yang mendapat dukungan PDNU melalui pernyataan BPOM /Freefix/PDNU.org

ARAHKATA - Soal bahaya BPA yang dinilai menjadi informasi hoaks, Ketua Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) turut ambil bagian dengan membantah berita tersebut seputar bahaya BPA pada galon guna ulang. Terkait dengan informasi yang telah tersebar di masyarakat, PDNU justru mendukung aturan BPOM tentang keamanan galon guna ulang. Yang mana demi mendukung aturan BPOM, PDNU sampai saat ini bahkan masih mengkonsumsi air kemasan galon guna ulang.

Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), dr Muhammad S Niam, saat dikonfirmasi perihal adanya pihak-pihak yang memelintir berita terkait bahaya kandungan BPA dalam air kemasan galon guna ulang dengan mencatut nama salah satu pengurus Perhimpunan Dokter PBNU.
 
“Selama ini dan sampai sekarang ini kita masih pakai air galon guna ulang itu kok. Kita masih support untuk penggunaannya. Secara praktis, kita masih menggunakan itu dimana-mana di tempat kerja juga,” ujarnya, Senin, 7 Juni 2021.
 
Dia juga menyampaikan bahwa belum terdengar sampai saat ini ada yang terkena penyakit karena telah meminum air galon guna ulang itu.  “Belum, belum ada yang pernah terdengar menderita sakit karena telah meminum air galon guna ulang. Belum ada bukti air galon guna ulang itu membahayakan kesehatan. Nggak lah,” katanya.

Baca Juga: PMI Umumkan Peluncuran Pasar Baru di Asia Tenggara
 
Menurutnya, masyarakat baru percaya bahwa air galon guna ulang itu membahayakan kesehatan jika sudah dimuat dalam jurnal-jurnal ilmiah. “Tapi, kalau belum ada dan itu Cuma dugaan-dugaan saja, ya nggak bisa dijadikan pedoman. Kita harus melihat jurnal-jurnal ilmiah terbarunya,” ucap Niam.
 
Karenanya, dia menegaskan bahwa PBNU maupun PDNU tetap mendukung BPOM dalam hal ini.  “Mereka kan lembaga yang memang berwenang untuk memastikan keamanan pangan di Indonesia. Jadi, ya mestinya kita berpegang kepada apa yang telah disampaikan BPOM itu. Kalau mereka katakan aman, ya itu pasti aman,” tukasnya.

Beri Pernyataan Resmi
 
Terkait berita-berita yang tidak benar soal Bisfenol A (BPA) pada kemasan galon AMDK, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan pernyataan resminya kepada publik. Hal itu dilakukan untuk memastikan kepada masyarakat bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang yang beredar hingga kini aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Belajar Online Tetap Jadi Alternatif Pendidikan Masa Depan
 
Penjelasan BPOM RI tentang kandungan Bisfenol A (BPA) pada kemasan galon AMDK yang digunakan secara berulang ini dirilis Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan di laman resmi BPOM RI.

Disebutkan, sehubungan dengan beredarnya informasi bahwa kandungan BisfenolA (BPA) pada kemasan galon Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang digunakan secara berulang dapat berpengaruh terhadap kesehatan, BPOM memandang perlu memberikan penjelasan terkait hal itu.
 
Dijelaskan, berdasarkan hasil pengawasan BPOM terhadap kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa migrasi BPA di bawah 0.01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman.
 
“Untuk memastikan paparan BPA pada tingkat aman, Badan POM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan. Peraturan ini mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan PC,” demikian rilis BPOM.
 
Kajian Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menyatakan belum ada risiko bahaya kesehatan terkait BPA karena data paparan BPA terlalu rendah untuk menimbulkan bahaya kesehatan. EFSA menetapkan batas aman paparan BPA oleh konsumen adalah 4 mikrogram/kg berat badan/hari. Sebagai ilustrasi, seseorang dengan berat badan 60 kg masih dalam batas aman jika mengonsumsi BPA 240 mikrogram/hari.

Baca Juga: Aktivis 98 Deklarasikan Partai Prima, Janji Bentuk Tatanan Demokrasi Baru

Penelitian tentang paparan BPA (Elsevier, 2017) menunjukkan kisaran paparan sekitar 0,008-0,065 mikrogram/kg berat badan/hari, sehingga belum ada risiko bahaya kesehatan terkait paparan BPA.
Beberapa penelitian internasional juga menunjukkan penggunaan kemasan PC termasuk galon AMDK secara berulang tidak meningkatkan migrasi BPA.
 
Sebelumnya, muncul berita hoaks mengenai bahaya Bisphenol A (BPA) yang memelintir pernyataan dr. Makki Zamzami, Bendahara PDNU, yang seolah-olah menyampaikan bahwa BPA yang terdapat pada galon guna ulang berbahaya bagi usia rentan khususnya bagi bayi, balita, dan janin pada ibu hamil.
 
"Mengenai Bisphenol A dan plastik bukan hanya dalam botol, galon dan kemasan itu saja,  tapi intinya, BPA memang menjadi sorotan," kata Makki Zamzami.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x