ARAHKATA - Wali Kota (Walkot) Bandung, Oded M Danial mewacanakan menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk para pengunjung pasar tradisional di Kota Bandung.
Kementrian Perdagangan mendorong penerapan aplikasi PeduliLindungi di seluruh pasar tradisional di Indonesia.
Namun kebanyakan masyarakat menilai pasar tradisional kurang efektif untuk menerapkan hal tersebut.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Kota Bandung Landai, Prokes Tetap Ketat
Penerapan aplikasi PeduliLindungi akan dilakukan bertahap di sejumlah tempat di Kota Bandung. Namun pelaksanaannya menyesuaikan dengan karakteristik pasar tersebut.
"Saya kira tidak ada yang tidak memungkinkan, kita bisa laksanakan, secara bertahap," ucap Oded Sabtu, 2 Oktober 2021.
"Pasar dengan mal itu berbeda, ini harus ada kajiannya. Kalau instruksi dari Pemerintah Pusat harus laksanakan ya laksanakan," lanjutnya.
Baca Juga: Minimalisir Dampak, Yana: Kota Bandung Perlu Mitigasi Bencana
Sedangkan perkantoran di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, menurutnya tidak terlalu diperlukan karena yang datang ke kantor adalah orang-orang yang sama.
Namun berbeda kalau kantor itu melayani publik, seperti Kecamatan yang sering didatangi masyarakat.
"Kalau kecamatan harus, tidak apa-apa. Karena kecamatan banyak warga yang datang, kalau kantor kan itu-itu saja orangnya," kata Oded.
Baca Juga: Bandung Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Lewat Program Ini
Saat ini Kota Bandung sedang melakukan perluasan relaksasi, terutama pada sektor pariwisata.
Pelonggaran tersebut dilakukan karena berdasarkan kasus positif COVID-19 yang melandai.
Meski begitu, penerapan protokol kesehatan yang ketat masih diberlakukan seperti menggunakan masker dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi itu tadi untuk masuk ke beberapa tempat seperti mal.***