Bandung Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Lewat Program Ini

- 30 September 2021, 11:01 WIB
Bandung Salamina 'Bandung Selamatkan Nyawa Ibu dan Bayi' program meningkatkan kesehatan/penyelamat ibu dan bayi
Bandung Salamina 'Bandung Selamatkan Nyawa Ibu dan Bayi' program meningkatkan kesehatan/penyelamat ibu dan bayi /Instagram/@dinkeskotabdg

ARAHKATA - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, hingga saat ini angka kematian ibu dan bayi di Kota Bandung masih relatif tinggi.

Maka diperlukan strategi khusus untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi.

"Kesehatan ini adalah pondasi. Salah satu tolak ukur yaitu keselamatan ibu hamil dan bayi," ucap Ema dikutip Arahkata pada Kamis 30 September 2021.

Baca Juga: Tak Hanya Pengunjung, Karyawan Tempat Wisata di Bandung Harus Divaksin

"AKB (angka kematian bayi) dan AKI (angka kematian ibu) termasuk di Kota Bandung angkanya relatif tinggi. Saya lihat AKB lebih besar datanya dari pada AKI," lanjutnya.

Salah satu visi pembangunan Kota Bandung yaitu ingin menghadirkan kota yang unggul. Untuk mewujudkannya harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas baik secara lahir maupun batin. Termasuk di dalamnya unggul dalam bidang kesehatan.

Salah satunya dengan mengoptimalisasi peran posyandu. Karena, posyandu merupakan garda terdepan yang paling dekat dengan masyarakat.

Baca Juga: Permudah Birokrasi, Pemkot Bandung Terus Dukung UMKM

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian juga mengatakan, faktor sosial budaya menjadi salah satu permasalahan mendasar yang menyebabkan kematian ibu dan bayi.

Maka dari itu, melalui tagline Bandung Salamina 'Bandung Selamatkan Nyawa Ibu dan Bayi', Dinkes berkolaborasi dengan Jhpiego akan menghimpun berbagai pihak untuk membentuk tim penyelamat ibu dan bayi.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x