ARAHKATA - Salah satu tenaga pendidik di sebuah kampus negeri menulis surat terbuka untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Tenaga pendidik tersebut seorang perempuan, ia bercerita tentang pengalamannya saat menjadi korban pelecehan seksual.
Surat terbuka itu pun viral di Twitter. Dalam surat itu, dia memperkenalkan diri sebagai orang yang bekerja sebagai tenaga kependidikan di sebuah kampus negeri.
Baca Juga: Pelaku Pemasok Gambar Pelecehan Anak Terbesar di Dunia Divonis 27 Tahun Penjara
Dia merasa senang atas adanya Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Namun, dia sedih aturan tersebut belum ada ketika ia menjadi korban pelecehan seksual.
"Saya perempuan dan saya adalah tenaga kependidikan di salah satu fakultas ilmu sosial di kampus negeri yang membawa nama negara kita. Saya sedih sekaligus senang dengan adanya Permendikbud No. 30 Tahun 2021. Saya sedih karena saat saya mengalami sexual harassment Mas Menteri belum menjabat sehingga belum ada peraturan ini," tulisnya, dikutip Arahkata Senin 22 November 2021.
Dia bercerita soal pengalamannya menjadi korban pelecehan seksual selama bekerja. Dia mencontohkan bentuk pelecehan tersebut, seperti gurauan soal alat kelamin, gurauan mesum, hingga gurauan ajakan untuk berhubungan intim.
Baca Juga: Ernest Prakasa Terus Kawal Kasus Pelecehan Seksual di KPI
Pengalaman ini pun berdampak kepada kondisi mentalnya. Ia mengalami trauma hingga harus berobat ke psikiater dan mengkonsumsi obat.
"Karena kondisi trauma saya dianggap berat oleh psikiater hingga diresepkan obat," ujarnya.