ARAHKATA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Jakarta telah kurang lebih sepekan berlangsung. Kegiatan belajar mengajar di sekolah ini menuai kekhawatiran di tengah munculnya varian Omicron.
Sejumlah rekomendasi pun dikeluarkan baik dari pemerintah maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Namun, meskipun rekomendasi telah dijalankan dan aturan dipatuhi tetapi ternyata belum mampu membendung sebaran COVID-19.
Baca Juga: Dukung PTM, Pemerintah Tingkatkan Vaksinasi COVID-19 Anak
Sebanyak tujuh sekolah terdapat siswanya terpapar COVID-19 hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menghentikan PTM dan menutup sekolah tersebut.
"Setidaknya sudah ada tujuh sekolah yang kami tutup untuk sementara waktu, nanti kami lihat perkembangannya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Kamis 13 Januari 2022.
Meski ada tujuh sekolah yang siswanya didapati terpapar COVID-19, namun Wagub Riza menyampaikan pihaknya belum menghentikan kegiatan PTM 100 persen di seluruh sekolah.
Baca Juga: PTM DKI Jakarta, Sekolah Ini Terapkan Strategi Khusus
Selama ini langkah yang dilakukan adalah dengan menutup sementara di sekolah tertentu yang terdapat kasus penyakit dari virus SARS CoV-2 itu termasuk varian baru, Omicron.
Adapun alasan tidak menghentikan PTM untuk seluruh sekolah, Riza mengatakan, Jakarta saat ini masih memenuhi syarat untuk melakukan PTM 100 persen secara terbuka.