Kemenkes Tingkatkan 3T Seiringnya Kasus Omicron Bertambah

- 14 Januari 2022, 17:47 WIB
Siti Nadia Tirmidzi menjelaskan kasus Omicron.
Siti Nadia Tirmidzi menjelaskan kasus Omicron. /Tangkap layar YouTube/Sekretariat Presiden

ARAHKATA - Menghadapi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meningkatkan pelaksanaan 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment.

Hingga saat ini varian Omicron diketahui kembali bertambah 66 kasus, tercatat totalnya menjadi 572 kasus. Penambahan kasus tersebut terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.

Terkait dengan kondisi tersebut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Terima Vaksin Nusantara

Sebagian besar gejalanya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek dan demam.

''Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,'' ujarnya Jumat, 14 Januari 2022.

''Langkah antisipasi penyebaran Omicron telah kita lakukan dengan menggencarkan 3T terutama di wilayah Pulau Jawa dan Bali,'' lanjutnya.

Baca Juga: Mengapa Vaksin Booster Harus Beda dari 2 Dosis Awal?

Untuk testing, Kemenkes telah mendistribusikan kit SGTF ke seluruh lab pembina maupun lab pemerintah dan memastikan jumlahnya mencukupi. Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diupayakan untuk dipercepat, sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin.

Terkait dengan tracing, Kemenkes akan meningkatkan rasio tracing pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang untuk mencegah penyebaran yang semakin luas.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x