Khawatir Omicron Tinggi, Sekolah di Jakarta Perketat Prokes

- 18 Januari 2022, 23:35 WIB
Pelaksanaan PTM di SDN 07 Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Selatan 18 Januari 2022
Pelaksanaan PTM di SDN 07 Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Selatan 18 Januari 2022 /Agnes Aflianto/ARAHKATA

ARAHKATA – Beberapa hari terakhir kasus positif COVID-19 Omicron di Jakarta menjadi yang tertinggi dibanding wilayah lainnya di Tanah Air.

Pada Senin, 17 Januari 2022, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kasus positif Omicron di ibu kota mencapai angka 825 orang yang mayoritas pasien pelaku perjalanan luar negeri.

"Total kasus Omicron sendiri 825 dari luar negeri 582, yang non perjalanan luar negeri 243. Jadi total 825 orang," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Senin.

Baca Juga: Omicron Melonjak di Indonesia, Jokowi Sarankan Warga WFH

Dalam kondisi demikian, menjadi perhatian adalah kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di mana Riza menyampaikan, Pemprov DKI harus menghentikan sementara kegiatan PTM 100 persen di 15 sekolah mengingat ditemukannya kasus positif COVID-19 di sekolah tersebut.

"PTM itu totalnya ini ada 19 kasus. Sekarang menjadi 15 sekolah (tutup), terakhir kemarin 11 sekolah, sekarang meningkat menjadi 15 sekolah. Terakhir ada 12 kasus sekarang menjadi 19 kasus: 16 siswa, tiga guru," ungkapnya, Minggu 16 Januari.

Keadaan tersebut tidak bisa dipungkiri harus menjadi catatan penting di lingkungan pendidikan, khususnya wilayah Jakarta.

Baca Juga: PTM Diterapkan Seiring Omicron Meningkat, Nadiem Makarim Angkat Suara

Seperti diungkapkan Sri Kadarti, Kepala Sekolah Dasar Negeri 07 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan yang mengatakan dirinya telah memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolahnya untuk mengantisipasi terjadinya penularan COVID-19.

Sri Kadarti, Kepala Sekolah SDN 07 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan
Sri Kadarti, Kepala Sekolah SDN 07 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan Agnes Aflianto/ARAHKATA

"Prokes menjadi yang utama dengan terus memantau kegiatan anak-anak baik di dalam kelas maupun ketika istirahat jangan sampai mainan lari-lari kesana kemari. Harus terus dipantau anak-anak, pengawasan lebih ketat," ujarnya kepada ARAHKATA, Selasa 18 Januari 2022.

Sri juga mengatakan, pihaknya terus berpesan kepada guru-guru untuk selalu memperhatikan prokes, tidak boleh melepas masker, kemudian peralatan pribadi milik siswa tidak boleh saling pinjam.

Baca Juga: Dukung PTM, Pemerintah Tingkatkan Vaksinasi COVID-19 Anak

Sementara, terkait tingginya kasus positif COVID-19 di Jakarta dan juga lingkungan sekolah, ia menuturkan cukup merasa khawatir. Namun, Sri optimis selama prokes tetap dijalankan dengan ketat mengikuti anjuran pemerintah maka pelaksanaan PTM akan bejalan baik dan aman.

"Agak sedikit khawatir, karena siswa kan banyak dan virus masih ada. Tapi yang penting semua pihak dari mulai anak-anak, orang tua juga guru-guru selalu menjaga kesehatan dan imun tubuh, serta selalu mematuhi prokes," ucapnya.

Sri turut menyampaikan sampai saat ini pelaksanaan PTM di sekolahnya tidak mengalami kendala dan selalu mengikuti panduan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Baca Juga: Sinovac Buat Vaksin Mampu Lawan Omicron, Rilis Februari 2022!a.

"Alhamdulilah sampai saat ini tidak terdapat kendala, kita sesuai prosedur yang ada sesuai SKB empat menteri kita laksanakan, kemudian kita juga punya panduan SK Dinas. Intinya pereapan prokes harus diutamakan," katanya.

Seperti dilihat langsung, penerapan prokes di SDN 07 Kebon Baru cukup berjalan baik, di mana sebelum masuk lingkungan sekolah siswa terlebih dahulu dicek suhu tubuh, kemudian diarahkan untuk mencuci tangan dan tentunya masker selalu terpasang.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x