ARAHKATA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali meresmikan ruang publik baru.
Bernama Ruang Curhat Curug Tilu, fasilitas ini bisa menjadi sarana curhat dan ruang terbuka bagi masyarakat Kota Bandung.
Ruang publik ini terinspirasi dari Teori Jendela Rusak (Broken Window Theory) yang dipopulerkan oleh James Q Wilson dan George Keilling.
Baca Juga: Pemkot Bandung Izinkan Sholat Tarawih di Masjid, Ini Syaratnya!
Ruang publik itu terletak di Jalan Sukamulya, Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Bandung.
Area sungai yang membentang ditata menjadi ruang terbuka yang bisa digunakan untuk berkumpul dan mencurahkan isi hatinya, sesuai nama lokasi ini.
Peresmian Curug Tilu itu dihadiri oleh Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Baca Juga: Jelang Bulan Ramadhan, Pemkot Bandung Larang Tempat Ini untuk Beroperasi
Ia berharap, tempat ini nantinya bisa memberi dampak sosial ekonomi bagi masyarakat Kota Bandung pasca pandemi COVID-19.
“Ruang Curhat Curug Tilu saya nyatakan dibuka dan bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya oleh masyarakat Kota Bandung,” ujarnya, Jumat 1 April 2022.
Berkaca pada situasi pandemi COVID-19 di Kota Bandung yang semakin melandai, Yana optimis hadirnya ruang publik bisa menjadi obat bagi masyarakat Kota Bandung untuk sama-sama bangkit, berkumpul, dan membangun lagi Kota Bandung menjadi semakin baik.
Baca Juga: Simak! Ini Aturan Baru di Kota Bandung Selama Bulan Ramadhan
“Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat. Saya melihat hadirnya ruang publik ini berdampak baik bagi masyarakat Kota Bandung,” jelasnya.
Yana juga berharap, Ruang Curhat Curug Tilu bisa meningkatkan solidaritas masyarakat, di samping menyelesaikan permasalahan sungai.
Selain itu, ruang publik ini menjadi aset Kota Bandung yang memberi nilai tambah serta memotivasi masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung untuk melakukan hal-hal baik.
Baca Juga: Lewat Kartu Bandung Berprestasi, Pemerintah Bagikan Rp16 Miliar untuk Atlet
Selain area sungai yang ditata menjadi ruang publik dengan tempat duduk, serta lokasi swafoto yang ikonik, di sisi utara, ada satu dinding yang dikhususkan bagi masyarakat Kota Bandung untuk mencurahkan isi hatinya.***