Kemenkes: Rokok Elektrik Sama Bahayanya dengan Rokok Konvensional

- 2 Juni 2022, 14:09 WIB
Vape and cigarette//pixabay.com
Vape and cigarette//pixabay.com /

Tutur Dante, konsumsi rokok elektrik di kalangan remaja turut berdampak pada tingginya prevalensi perokok elektrik di Indonesia.

Baca Juga: Pemkot Bandung Perluas Area Bebas Asap Rokok, Salah Satunya Tempat Makan

Dari hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2021 menunjukkan prevalensi perokok elektrik naik dari 0.3 persen (2011) menjadi 3 persen (2021).

Kemudian, prevalensi perokok remaja usia 13-15 tahun juga meningkat sebesar 19,2 persen.

Dante berharap temuan ini bisa menjadi landasan bagi para stakeholder dan masyarakat terutama orang tua untuk bersama-sama menghentikan aktivitas merokok terutama di kalangan remaja.

Baca Juga: Respon Kenaikan Harga Rokok, Masyarakat Pilih Beralih ke Tingwe

Jika tidak segera dihentikan, kebiasaan buruk merokok pada generasi muda dikhawatirkan kian meningkat serta menimbulkan kesehatan serius di masa depan.***

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah