ICW Komentari Sarasehan BPOM di Hotel Mewah

- 9 Juni 2022, 22:12 WIB
Sarasehan BPOM
Sarasehan BPOM /Agnes Aflianto/ARAHKATA /Agnes Aflianto/ARAHKATA

ARAHKATA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyorot kegiatan yang digelar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa waktu lalu, dan mengatakan sarasehan tersebut merupakan potensi pemborosan uang negara.

Peneliti ICW, Dewi Anggraeni menyampaikan, untuk acara sarasehan BPOM itu memang ada alokasi anggaran yang bisa digunakan untuk meeting.

Tapi menurutnya, anggaran pertemuan itu harus direncanakan dan diusulkan ke pemerintah agar ketika diaudit BPK tidak menjadi temuan kerugian negara.

Baca Juga: Viral! Fenomena Remaja Cegat Truk, Ini Kata Psikolog

"Meski begitu, memang acara BPOM yang dilakukan di hotel mewah itu menurut kami bisa disebut potensi pemborosan uang negara. Apalagi jika hasil yang didapat dari meeting tersebut tidak berkualitas,” ujarnya.
 
Seperti diketahui, BPOM mengadakan sarasehan bertema Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat Melalui Regulasi Pelabelan Bisfenol A (BPA) Pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pada Selasa, 7 Juni 2022 di sebuah hotel mewah yang berada di kawasan Karet Tengsin, Jakarta Pusat.

Acara yang juga dihadiri dua anggota Komisi IX DPR, yaitu Arzeti Bilbina dan Ratu Ngadu Bonu Wulia ini berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 13.15 WIB kemudian dilanjutkan dengan agenda meeting lanjutan di ruangan lain.

Dari data yang diperoleh dari pihak hotel, Dewi menyebutkan, harga untuk paket meeting yang half day itu sebesar Rp 650 ribu++ per orang.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia yang Butuh Layanan Bisa Hubungi WA Center Ini!

Harga itu untuk penggunaan ruang meeting selama enam jam. Sementara, untuk yang full day, harga paketnya mencapai Rp685 ribu per orang untuk pemakaian ruang meeting selama delapan jam. 
 
Terkait topik yang dibahas BPOM dalam sarasehan ini, yaitu soal wacana pelabelan BPA pada AMDK, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar (Mintegar) Kementerian Perindustrian, Edy Sutopo, sudah dengan tegas menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap wacana tersebut.

Menurutnya, sertifikasi BPA itu hanya akan menambah cost yang mengurangi daya saing Indonesia. Sementara itu, kata Edy, substansi isunya sendiri masih debatable.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x