Berikut petikannya, Sejak hari pertama sampai hari ini, saya dalam kapasitas pribadi berusaha membantu sekuat tenaga, pikiran dan dana untuk para korban tragedi Kanjuruhan dan keluarganya. Semua saya lakukan karena keprihatinan luar bisa melihat banyaknya korban yang tidak seharusnya terjadi.
Beberapa orang menganggap saya tidak peduli dengan tragedi Kanjuruhan, menuduh saya tidak berduka hanya karena saya masih melanjutkan bisnis dan pekerjaan saya.
Perlu dipahami bahwa menjadi Presiden Arema FC merupakan pilihan pribadi. Saya adalah Aremania dan sepak bola adalah passion saya. Tetapi, saya juga memiliki bisnis-bisnis yang harus terus saya kelola.
Baca Juga: Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik Naik Drastis
Dari bisnis itulah saya bisa mendukung Arema FC, meningkatkan fasilitas dan kesejahteraan pemain. Perlu dipahami, tidak ada keuntungan financial dari Arema yang saya nikmati.
Ada juga yang menuntut saya untuk mengusut tuntas apa yang terjadi. Pernyataan saya sudah tegas, saya mendukung segala upaya untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. Sudah ada TGIPF, sudah ada proses hukum yang sedang berjalan.
Saya juga ingin tragedi ini menjadi terang benderang sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi dunia persepakbolaan. Saya juga mendukung penuh semua proses transformasi dan perbaikan sepak bola nasional agar ke depan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Kota Bogor Miliki Perda Keolahragaan Terbaru
Tragedi Kanjuruhan adalah lembaran kelam bagi Arema FC dan Aremania. Kita semua berduka, saya berduka. Mari kita jadikan pelajaran agar tidak ada lagi nyawa yang hilang karena sepakbola.***