Baca Juga: Jaksa KPK Ungkap Hakim Agung Gazalba Saleh Dikenal sebagai Bos Dalem
“Kalau pasien saya diare karena proses membuat susu itu banyak. Tapi, kalau disebabkan minum air galon sama sekali belum pernah ada,” tukasnya.
Dia mengatakan untuk menyatakan bahwa air galon itu berbahaya itu perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
“Apalagi kita sebagai dokter, tidak bisa dengan serta merta mengatakan bahwa pasien itu mengalami gangguan kesehatan karena keracunan air galon. Itu harus ada penelitian lebih lanjut lagi, karena kami dididik bicara berdasarkan data yang sudah ada. Jadi, kalau kita mau ngomong dia keracunan karena air galon harus ada datanya yang akurat,” katanya.
Baca Juga: Tilang Uji Emisi Resmi Digelar Polda Metro Jaya Mulai 26 Agustus
Dokter Setya mengakui sudah langsung melakukan riset terkait air galon berbahan polikarbonat ini di lapangan.
“Saya sudah melihat di lapangan, saya riset ke pemilik galon, ternyata yang isi ulang itu mereka mengambil dari mata air pegunungan. Itu sudah cukup baik untuk didistribusikan karena sudah sesuai dengan penelitian yang sudah ada,” tuturnya.
Kalau soal BPA yang ada di kemasannya, dia mengatakan sangat yakin sudah aman sama sekali.
Baca Juga: Promosikan Judi Online, Selebgram Cantik AR Nangis Saat Ditangkap
“Saya yakin sekali, karena tidak mungkin produk air galon ini bisa dijual di masyarakat kalau belum memiliki izin dari lembaga yang berwenang,” ucapnya.***