Remaja Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat

6 Desember 2020, 01:19 WIB
Ilustrasi ancaman yang menimpa masyarakat Palestina. /hosny_salah/Pixabay

ARAHKATA – Ali Abu Aliya, remaja berusia 14 tahun ditembak di perut dalam bentrokan saat unjuk rasa memprotes pencurian tanah oleh Israel di desa al-Mughayyir dekat Ramallah pada hari Jumat, 4 Desember 2020.

Remaja malang itu dilarikan ke rumah sakit di Ramallah dalam kondisi kritis hingga akhrnya ia meninggal.

Kementerian Luar Negeri dan faksi Palestina menyebut insiden itu sebagai "kejahatan perang", serta menuntut bahwa Israel harus bertanggung jawab.

Baca Juga: Ini Risikonya, Jika Makan Lobster Berlebihan

Juru bicara gerakan Fatah, Osama al-Qawasmi, mengatakan warga Palestina harus menanggapi pembunuhan remaja tersebut dengan berpegang pada "persatuan nasional".

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan kematian Abu Aliya "menegaskan kebenaran kriminal tentang tentara pendudukan", dan mengatakan Israel harus dituntut.

"Kami menegaskan perlunya kembali ke konsensus nasional tentang pilihan untuk melawan pendudukan, yang mampu menanggapi kejahatan pendudukan dan menghentikan peningkatan serangan para pemukim," kata Hamas.

Baca Juga: Prajurit TNI Selamatkan Bayi Umur Empat Hari yang Terjebak Banjir di Aceh Timur

Kepresidenan Otoritas Palestina menyerukan "komunitas internasional untuk bekerja memberikan perlindungan bagi rakyat kami, mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya".

Sementara itu, seorang juru bicara militer Israel mengatakan tentara telah menggunakan apa yang dia gambarkan sebagai "cara pembubaran kerusuhan" untuk menghadapi lusinan orang Palestina yang melemparkan batu ke arah tentara dan mencoba untuk menggulingkan batu dan membakar ban ke kendaraan Israel.

Baca Juga: Bukit Gunung Lawu setinggi 50 meter Longsor, Seorang Warga Hilang

"Laporan penggunaan tembakan langsung selama kerusuhan itu tidak benar dan klaim tentang sejumlah perusuh yang terluka dan satu tewas diketahui," kata juru bicara itu.

Sedangkan Uni Eropa menyerukan penyelidikan atas insiden pembunuhan remaja Palestina yang disebut sebagai kejahatan perang.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967. Lebih dari 450.000 orang Israel tinggal di permukiman ilegal di wilayah itu, rumah bagi lebih dari 2,8 juta warga Palestina.***

Editor: Ahmad Ahyar

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler