Paus Fransiskus Berjanji Hilangkan Pelecehan Seksual di Gereja Katolik

13 November 2020, 01:57 WIB
Paus Fransiskus /

ARAHKATA - Paus Fransiskus berjanji akan menghilangkan pelecehan seksual di kalangan Gereja Katolik, dan mendoakan para korban pelecehan yang dilakukan mantan Kardinal Theodore McCarrick.

Ini dikemukakan sehari setelah Vatikan merilis laporan rinci mengenai pelanggaran seksual yang dilakukan McCarrick yang ditutupi oleh gereja selama puluhan tahun.

Paus Fransiskus mengakhiri audiensi umum mingguannya dengan mengingatkan bahwa laporan “kasus yang menyakitkan” tentang seorang mantan kardinal Amerika berkedudukan tinggi telah dirilis sehari sebelumnya.

Baca Juga: Diplomasi Parlemen Dukung Politik Luar Negeri Indonesia

“Saya perbarui kedekatan dengan para korban pelecehan dan komitmen gereja untuk memberantas tindakan jahat ini,” katanya. Paus kemudian berhenti sejenak, tampaknya untuk berdoa, selama hampir satu menit.

Dalam laporan penyelidikan Vatikan yang sangat mengejutkan, disebutkan bahwa sejumlah uskup, kardinal dan paus mengabaikan tumpukan bukti kesalahan McCarrick yang dimulai pada tahun 1990-an.

Dalam kasus ini, Paus Yohanes Paulus II juga disorot karena menunjuk Uskup Agung McCarrick dari Washington untuk menjadi kardinal, di tengah dugaan pelecehan seksual yang dilakukan McCarrick.

"Saya memperbaharui kedekatan saya dengan para korban pelecehan. Gereja berkomitmen untuk memberantas kejahatan ini," kata Paus Fransiskus seperti dilansir dari the Associated Press.

Baca Juga: Azis Syamsuddin: Terima Kasih Kepada Tenaga Medis

Paus Fransiskus mencopot McCarrick yang berusia 90 tahun pada 2019, setelah penyelidikan yang dilakukan Vatikan menemukan dia melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak dan orang dewasa.

Laporan itu menimbulkan pertanyaan tentang Paus Yohanes Paulus II dan sekretarisnya, Kardinal Stanislaw Dziwisz, yang telah menjadi sasaran kritik di negara asalnya, Polandia karena dianggap menutupi kasus pelecehan seksual yang dilakukan pendeta.

Namun dalam pidato pada hari Rabu, Paus Fransiskus memuji Paus pendahulunya, Yohanes Paulus II, yang dicintai di negara asalnya di Polandia.

Oleh banyak umat Katolik di tempat lain, Paus Yohanes Paulus II mendapat kritik karena dianggap gagal mengambil tindakan terhadap pendeta pedofil.

Rabu lalu merupakan hari kemerdekaan Polandia. Paus Fransiskus kemudian mengutip ucapan Paus Johannes Paulus tentang arti kebebasan bagi orang muda.

Baca Juga: Menteri Teten Dorong UMKM Bermitra dengan Pengusaha

"Kami berterima kasih kepada Tuhan atas anugerah kebebasan nasional dan pribadi. Apa yang diajarkan Santa Yohanes Paulus II muncul di benak orang muda," kata Paus Fransiskus.

Dia kemudian mengutip ucapan Paus Yohanes Paulus II yang mengatakan bahwa menjadi bebas berarti menjadi orang yang jujur, berhati nurani, bertanggung jawab, menjadi “manusia” bagi orang lain.

Laporan Vatikan mencatat bahwa Paus Yohanes Paulus II sering menepis tuduhan pelanggaran seksual yang melibatkan para pendeta.

Hal ini mungkin berkaitan dengan latar belakangnya yang tumbuh di Polandia yang berpaham komunis. Di masa lalu, pendeta di Polandia banyak dideskreditkan dengan tuduhan palsu.

Laporan Vatikan menemukan bahwa Paus Yohanes Paulus II pada awalnya setuju untuk mengeluarkan McCarrick dari daftar kandidat untuk menjadi uskup agung Washington, setelah duta besar Vatikan untuk AS memutuskan bahwa ada keraguan yang masuk akal tentang moral McCarricks.

Namun kemudian dia berubah pikiran setelah McCarrick membuat permohonan terakhir. Dalam surat yang ditulis dengan tulisan tangan McCarrick tanggal 6 Agustus 2000, dia menyangkal pernah melakukan pelecehan seksual pada siapapun.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler