Otoritas kesehatan setempat lalu mengajukan permohonan ke pengadilan agar membatalkan putusan denda tersebut, karena dianggap tidak sesuai dengan keadaan saat ini.
Kebijakan dua anak tidak mampu mendongkrak angka kelahiran di negara berpenduduk terbanyak di dunia yang dalam beberapa tahun terakhir ekonominya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat itu.
Baca Juga: George Blake Agen Ganda Inggris-Soviet Meninggal di Usia 98, Kisah Hidupnya Seperti Film
Oleh sebab itu, warganet di China juga menilai hukuman denda terhadap pasutri tersebut bertentangan dengan perubahan struktur kependudukan di China.
Justru warganet menyarankan agar pasutri tersebut mendapatkan penghargaan bukan hukuman karena angka kelahiran baru di China menurun dalam beberapa dasawarsa.
Kongres Rakyat China (NPC) sebagai lembaga legislatif telah mengajukan usulan pencabutan kebijakan keluarga berencana.
Baca Juga: Kota Nashville AS Dikejutkan Ledakan Hebat Saat Natal, Polisi Sebut Disengaja
Salah satunya diusulkan oleh Huang Xihua, anggota NPC dari Provinsi Guangdong karena melihat banyak daerah di China yang melonggarkan kebijakan tersebut.***