Indonesia-Jepang Gelar Dialog Kebijakan Lingkungan Hidup secara Daring

- 14 Januari 2021, 10:02 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya , bersama jajaran KLHK mengikiuti Pekan Lingkungan Hidup antara Indonesia dan Jepang secara Virtual.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya , bersama jajaran KLHK mengikiuti Pekan Lingkungan Hidup antara Indonesia dan Jepang secara Virtual. /Arahkata/

ARAHKATA - Masa pandemi tidak menyurutkan Dialog Kebijakan Lingkungan Hidup Indonesia – Jepang yang ketiga, dilaksanakan. Secara virtual pada 13 Januari 2021, di kedua negara berdialog tentang kebijakan, yang juga sebagai tanda dimulainya Pekan Lingkungan Hidup Indonesia – Jepang 2021 (IJEW 2021) secara resmi. Dialog Kebijakan dan IJEW 2021, diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang (MoEJ).

“Karena pentingnya agenda ini, kami menganggap perlu untuk terus mengadakan Dialog Kebijakan, sekaligus memulai pembaruan Nota Kerja Sama, meski di tengah pandemi,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di awal kata sambutannya.

Baik Indonesia maupun Jepang, sama-sama menghadapi banyak tantangan lingkungan, dan memiliki pengalaman berbeda dalam penanganannya. Oleh karena itu, sangat bermanfaat untuk bertukar pengalaman, dan melakukan kegiatan bersama di lapangan.

Baca Juga: Soal Vaksin, Ini yang Disusulkan Kadin

Dialog Kebijakan Lingkungan Hidup Indonesia – Jepang yang ketiga ini, merupakan agenda lanjutan dua pertemuan sebelumnya yang diadakan di Indonesia pada tahun 2014 dan 2018. Sedangkan untuk Jepang, IJEW 2021 merupakan pekan lingkungan hidup yang keempat, setelah penyelenggaraan di Myanmar, Vietnam, dan Thailand dalam tiga tahun berturut-turut sebelumnya.

“Policy Dialogue dan IJEW 2021 akan meningkatkan kerjasama bilateral Jepang-Indonesia. Selain itu, kedua agenda ini akan berkontribusi pada komunitas regional dan global, di ASEAN dan G20, ”ujar Menteri Lingkungan Hidup Jepang Koizumi Shinjiro pada sesi pembukaan Dialog.

Usai sambutan, sejumlah remaja dan anak-anak dari kedua negara menyampaikan pesan mereka tentang pentingnya pengendalian penggunaan merkuri. Siswa dari SMA Minamata melakukan presentasi tentang apa yang mereka pelajari dari pembelajaran merkuri. Sementara itu, siswa sekolah dasar Azsyuradari, dari daerah Pertambangan Emas Kecil Artisanal (PESK) di Gorontalo Sulawesi, berbagi kesadarannya tentang bahaya merkuri dan bagaimana dia akan menanggapinya.

Baca Juga: Penyebab Vaksin Sinovac Tak Semua Didistribusikan ke Surabaya Raya

“Saya berjanji untuk meminta ayah saya agar tidak menggunakan merkuri lagi, dan teman-teman saya untuk tidak bermain di situs PESK,” katanya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x