Puluhan Juta Vaksin AstraZeneca Ditolak Negara Kurang Berkembang, Simak Penyebabnya!

- 17 April 2022, 10:50 WIB
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca /Prokerala

Hampir 35 juta dosis AstraZeneca ditolak dan memilih untuk menggantinya dengan vaksin yang diproduksi oleh Johnson & Johnson (J&J), Pfizer dan Moderna.

Negara kurang berkembang dan sebagian besar Afrika hanya meminta sekitar setengah juta dosis vaksin Covishield AstraZeneca yang diproduksi oleh Institut Serum India.

Baca Juga: Evakuasi Dramatis Sembilan WNI dari Chernihiv, Ukraina ke Zona Aman

Sebaliknya, mereka meminta sekitar 16 juta dosis vaksin AstraZeneca Vaxzevria yang diproduksi di Eropa, yang serupa dengan jumlah total dosis vaksin China yang diminta.

Permintaan terhadap produk J&J dan Pfizer jauh lebih tinggi, dengan masing-masing 70 juta dan 40 juta dosis.

Diketahui Vaxzevria AstraZeneca memiliki masa simpan terpendek di antara pemasok COVAX.

Baca Juga: Polisi AS: Enam Korban Tewas Dalam Penembakan Massal di Sacramento

Hal ini menyebabkan kurangnya daya tarik vaksin di negara-negara kurang berkembang yang menghadapi hambatan logistik utama untuk memberikan suntikan dan skeptisisme vaksin yang tinggi.

Vaxzevria memiliki umur enam bulan, namun umurnya menjadi lebih pendek ketika tiba di negara tujuan karena pengecekan, distibusi dan birokrasi.

GAVI mengatakan telah mendorong AstraZeneca untuk mengajukan perpanjangan tanggal kedaluwarsa ke WHO.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x