ARAHKATA - China dan Amerika Serikat (AS) sepakat pada Selasa, 18 Juli 2023 untuk bekerja sama dalam mengatasi perubahan iklim.
Perdana Menteri China Li Qiang dan diplomat senior Wang Yi mencapai konsensus dengan utusan iklim AS John Kerry mengenai masalah tersebut dalam pertemuan terpisah, kata Kementerian Luar Negeri China.
Li dan Wang menyerukan untuk membawa hubungan bilateral yang tegang "kembali ke jalur perkembangan yang sehat," kata kemenlu China, dikutip ArahKata.com dari Reuters.
Baca Juga: Pengamat: Golkar Memiliki Kualitas Kader Terbaik Dibandingkan Parpol Lain
Upaya itu, menurut kementerian, perlu dilakukan saat Beijing dan Washington mempercepat pembicaraan dengan tujuan mengadakan pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden tahun ini.
Perdana Menteri China menekankan perlunya dua negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia untuk "memperkuat koordinasi, membangun konsensus, dan mengambil tindakan segera" untuk bersama-sama menangani perubahan iklim, menurut kementerian.
Kerry menyatakan kesediaan Washington untuk bekerja dengan China dalam mendorong keberhasilan konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Dubai, Uni Emirat Arab, yang akan diadakan pada November dan Desember, kata kementerian.
Baca Juga: Kualitas Air Minum dan Kondisi Stunted pada Anak, Apakah Berkaitan?
Utusan AS tersebut mencatat kebutuhan mendesak bagi China untuk mendekarbonisasi sektor listrik, mengurangi emisi gas metana yang memerangkap panas, dan mengurangi praktik-pratik penebangan hutan.
Kerry juga menggarisbawahi pentingnya Beijing mengambil langkah tambahan untuk meningkatkan target pengurangan emisi guna menghindari dampak terburuk dari krisis iklim, kata Departemen Luar Negeri AS.
Dalam pembicaraannya dengan Wang, mantan menteri luar negeri AS tersebut menyampaikan pesan dari Biden.
Baca Juga: Sektor Properti Menggeliat Damai Putra Group Hadirkan Hunian Baru Catha Rempoa
Kerry mengatakan pada senior diplomat China tersebut betapa presiden AS " menghargai hubungannya" dengan Xi, menurut Reuters.
Wang, yang adalah mantan menteri luar negeri China, menyebut Kerry sebagai "teman lama saya". Wang mengatakan bahwa mereka telah "bekerja sama untuk memecahkan serangkaian masalah antara kedua pihak," kata kantor berita itu.
Utusan iklim tersebut merupakan pejabat senior AS ketiga yang mengunjungi China beberapa pekan terakhir, setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Keuangan Janet Yellen.
Baca Juga: Crazy Rich Brebes Windu Aji Sutanto Ternyata Jadi Tersangka Kasus Ore Nikel
Kunjungan Kerry menandai dimulainya kembali pembicaraan bilateral tentang perubahan iklim.
Pembicaraan topik itu sebelumnya dihentikan karena mantan ketua DPR AS Nancy Pelosi melakukan kunjungan ke Taiwan pada Agustus tahun lalu hingga memicu reaksi keras dari Beijing.
Kerry mengadakan pembicaraan pada Senin, 17 Juli.2023 dengan mitranya dari China, Xie Zhenhua.
Wang bertemu dengan Blinken di Indonesia pada pekan lalu. Kedua pihak sepakat untuk menjaga saluran komunikasi terbuka.
Beijing dan Washington juga telah mengatur kunjungan ke China oleh Menteri Perdagangan Gina Raimondo, menurut media pemerintah China.***