130 Bayi di RS Gaza Terancam Jiwanya, Generator Hanya Cukup untuk 3 Hari

- 25 Oktober 2023, 17:14 WIB
Ilustrasi anak-anak Palestina.*
Ilustrasi anak-anak Palestina.* /UNICEF/Anas al-Baba/

ARAHKATA - Sebanyak 130 bayi prematur di rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza berada di inkubator yang membutuhkan listrik dari generator untuk tetap bisa bekerja.

Kini dengan belum adanya pasokan bahan bakar ke Gaza akibat blokade Israel, nasib dari bayi-bayi itu terancam.

Menurut Direktur RS Al-Aqsa Iyad Abu Zahar, begitu generator berhenti menyala, bayi-bayi yang dirawat di bangsal tersebut tidak bisa lagi bernapas. “Tanggung jawab kami sangat besar,” katanya.

Baca Juga: Tiga Langkah Prabowo - Gibran Berpotensi Menang Satu Putaran Pilpres 2024  

Kini di seluruh Gaza, para dokter yang merawat bayi prematur mengalami ancaman serupa. Setidaknya 130 bayi prematur berisiko besar di enam unit neonatal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, setidaknya ada 50.000 wanita hamil di Gaza yang tidak dapat mengakses layanan kesehatan. Kemudian ada sekitar 5.500 di antaranya tidak dapat mengakses layanan kesehatan untuk persalinan mereka bulan mendatang.

Akibat kekuarangan bahan bakar untuk menghidupkan generator, sebanyak tujuh dari 30 rumah sakit terpaksa ditutup. Tak hanya listrik, rumah sakit-rumah sakit ini juga mengalami masalah pasokan air, termasuk obat-obatan.

Baca Juga: Ahli Teknologi Plastik: Ada Upaya Memanfaatkan Isu BPA Untuk Menyerang Produk Tertentu

Para dokter di rumah sakit lainnya mengatakan mereka berada di ambang krisis. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan pada hari Minggu bahwa, mereka hanya memiliki cukup bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan kritis selama tiga hari.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x