Network
ARAHKATA - PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa stok BBM di Majene, Sulawesi Barat aman pasca gempa 6,2 magnitudo yang mengguncang dini hari, Kamis, 14 Januari 2021 sekira Pukul 01.28 WITA.
Hal tersebut diungkapkan oleh Unit Manager Communication, Relation dan CSR Marketing Operation Region VII Pertamina Laode Syafruddin Murasli dalam rilis yang diterima Arahkata.com.
"Lembaga Penyalur Pertamina alhamdulillah aman. Tidak ada kerusakan pada sarfas (sarana fasilitas) berarti dan penyaluran normal seperti biasa. Apabila ada update akan kami sampaikan," kata Laode Syariffudin Murasli, Jumat, 15 Januari 2021.
Baca Juga: Berhasil Membangun Motor Listrik Sporty, Yayasan Budi Luhur Cakti Membuka Diri bagi Investor
Syariffudin menambahkan gempa 6,2 Magnitudo yang berlangsung di Majene tidak sampai mengganggu fasilitas vital distribusi BBM di sana.
"Sejumlah sarana dan prasarana di wilayah terdekat, yakni Kabupaten Mamuju. Kemudian
Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Tampa Padang, 1 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), 6 Agen LPG PSO, dan 8 SPBU di Mamuju dalam kondisi aman. Masing-masing dapat beroperasi normal," ujar Laode Syariffudin Murasli.
Syafruddin menerangkan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak BPBD mengenai kondisi terkini sejumlah tempat yang terkena efek gempa bumi tersebut.
Baca Juga: PKS Ingatkan Pemerintah Agar Realistis Tetapkan Target Lifting Minyak 1 Juta BPH Tahun 2030
Koordinasi tersebut tak lain untuk memastikan distribusi BBM ke SPBU aman terkendali kendati adanya kerusakan infrastuktur gedung dan jalan yang berada di lokasi pusat gempa.
Salah satunya dengan mensuplai point BBM dan LPG dengan pengalihan dari Fuel Terminal Donggala dan Depot LPG Mini.
"Pihak Pertamina sudah melakukan pengalihan Fuel Terminal Donggala dari jalur utara dan Integrated Terminal Makassar dan Fuel Terminal Parepare dari jalur selatan. Untuk mencegah kelangkaan LPG kami juga akan lakukan operasi pasar," tuturnya.***
