Rokhmin Dahuri: Indonesia Memiliki Potensi Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Terbesar

- 10 Februari 2021, 01:12 WIB
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Mimika
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Mimika /Karawangpost/KKP

ARAHKATA - Sejak akhir Desember 2019 dunia telah diliputi oleh gangguan dan tantangan rumit yang dibawa oleh pandemi Covid-19. Namun, sementara krisis multidimensi ini melanda dunia, ada risiko jangka panjang yang lebih besar yakni perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati yang tidak boleh diabaikan.

Hal tersebut dikatakan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof Rokhmin Dahuri saat menjadi narasumber pada Serial Webinar “Membangun Perikanan yang Tangguh terhadap Perubahan Iklim” yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama IPB dan EDF Consultant, Selasa 9 Februari 2021.

Rokhmin mengatakan sangatlah penting bagi Indonesia untuk melakukan mitigasi dan adaptasi yang tepat terhadap Perubahan Iklim Global, jika pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan ingin terwujud.

Baca Juga: Rokhmin Dahuri: SDA Melimpah, Indonesia Miliki Modal Dasar untuk Jadi Negara yang Maju

Dari perspektif pembangunan berkelanjutan, lanjut Rokhmin, masyarakat dunia saat ini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ada kebutuhan mendesak untuk mengintensifkan pembangunan ekonomi diantaranya dengan meningkatkan tingkat pemanfaatan sumber daya alam untuk menyediakan lapangan kerja dan menyejahterakan seluruh rakyat dunia.

Disisi lain, Dilema global seperti itu sampai batas tertentu juga dihadapi Indonesia, khususnya dalam mengelola pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan.

"Pencemaran, kerusakan lingkungan, dan pemanasan global akibat keserakahan manusia, kegagalan pasar dan institusional dari paradigma pembangunan konvensional (kapitalisme) telah memaksa umat manusia untuk mengurangi eksploitasi sumber daya alam dan jasa lingkungan" ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan tersebut.

Baca Juga: Cantrang Beroperasi, Keberlanjutan Perikanan Dikhawatirkan

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini juga itu menyebut hingga saat ini, sekitar 15 – 35% nelayan, pembudidaya ikan, dan penduduk pesisir Indonesia tergolong miskin.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x